NABI Luth Alaihissalam diutus Allah Subhanahu wa ta'ala kepada kaumnya, untuk mengingatkan kepada mereka agar meninggalkan perbuatan faahisyah.
Perbuatan yang dilakukan kaum Nabi Luth Alaihissalam belum pernah diperbuat umat sebelum mereka di dunia ini.
“"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (QS. Al-A’raf: 80)
Sedangkan yang dimaksud perbuatan fahisyah sebagaimana disebutkan dalam Alquran surat Al-A’raf ayat 81 adalah menyukai sesama jenis (homoseksual).
“Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas” [QS. Al-A’raf: 81).
Mereka para lelaki kaum Nabi Luth Alaihissalam justru melampiaskan nafsu seksualnya kepada sesama lelaki, bukan kepada wanita, sehingga disebut melampaui batas.
Di dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, Lut adalah Ibnu Haran ibnu Azar, yaitu anak saudara lelaki Nabi Ibrahim Al-Khalil Alaihissalam.
Ia telah beriman kepada Nabi Ibrahim Alaihissalam, selanjutnya hijrah ke negeri Syam bersamanya.
Allah kemudian mengutus Nabi Luth Alaihissalam untuk berdajwah ke negeri Sodom dan daerah-daerah sekitarnya.
Untuk mengajak mereka pada agama Allah Subhanahu wa ta'ala, memerintahkan untuk mengerjakan kebaikan serta melarang perbuatan munkar.
Ketika itu kaum Sodom larut dalam perbuatan-perbuatan dosa yang diharamkan, serta tenggelam dalam perbuatan fahisyah.
Mereka melakukan perbuatan yang dibuatnya sendiri dan belum pernah dillakukan manusia dikalangan Bani Adam
Para lelakinya pada waktu itu mendatangi jenis laki-laki lagi untuk menyalurkan nafsu seksualnya, bukan mendatangi para wanita.
Perbuatan inilah yang belum pernah dilakukan keturunan Nabi Adam seorang pun sebelumnya, belum dikenal prilaku demikian, kecuali diperbuat kaum Sodom ketika itu.
Amr ibnu Dinar telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? (QS. Al-A'raf: 80) Amr ibnu Dinar berkata, "Tidak ada seorang lelaki pun yang menyetubuhi lelaki lain kecuali kaum Nabi Lut yang pertama-tama melakukannya."
Terkait dengan perbuatan tersebut sebagaimana disebutkan dalam Alquran, Nabi Luth mempertanyakan perbuatan mereka.
“Mengapa kalian mengerjakan perbuatan fahisyah itu yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita.” (QS. Al-A'raf: 80-81)
Ibnu Kastsir dalam tafsirnya mnjelaskan, mengapa kalian enggan terhadapa kaum wanita yang telah Allah ciptakan untuk kalian, justru kalian malah menyukai laki-laki.
Hal ini merupakan perbuatan kalian yang melampaui batas dan suatu kebodohan kalian sendiri, karena perbuatan seperti itu berarti menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya.
Karena itulah dalam ayat yang lain disebutkan bahwa Nabi Lut berkata kepada kaumnya:
“Inilah putri-putriku (kawinilah mereka), jika kalian hendak berbuat (secara halal).” (QS. Al-Hijr: 71)
Nabi Lut memberikan petunjuk kepada mereka untuk mengawini putri-putrinya. Tetapi mereka merasa keberatan dan beralasan tidak menginginkannya.
“Mereka menjawab, "Sesungguhnya engkau telah mengetahui bahwa kami tidak mempunyai keinginan terhadap putri-putrimu; dan sesungguhnya engkau tentu mengetahui apa yang sebenarnya kami kehendaki.”(QS. Hud: 79)
Mereka menolak tawaran Nabi Luth untuk menikah dengan putri-putrinya, mengaku tidak memiliki selara sama sekali.
Namun justru yang mereka inginkan adalah para tamu Nabi Luth yakni tiga pemuda yang memilki paras tampan, berwibawa, serta perkasa.
Dikutip dari tafsir Ibnu Katsir, ayat di atas dimaksudkan; yaitu sesungguhnya engkau telah mengetahui bahwa kami tidak berselera terhadap putri-putrimu, tidak pula mempunyai kehendak kepada mereka. Sesungguhnya engkau pun mengetahui apa yang kami maksudkan terhadap tamu-tamumu itu.
Para ahli tafsir mengatakan bahwa kaum lelaki mereka melampiaskan nafsunya kepada lelaki lain, sebagian dari mereka kepada sebagian yang lain. Demikian pula kaum wanitanya, sebagian dari mereka merasa puas dengan sebagian yang lainnya. (hp)
Post a Comment for "Kisah Nabi Luth Singkat, Kisah Nabi Luth Diterangkan dalam Alquran Surah Al-A’raf, Kaumnya Lakukan Perbuatan Faahisyah "