Galaxy Ilustrasi. (foto Pixabay) | |
Alam semesta menurut teori terus mengembang dari waktu ke waktu serta saling menjauh satu dengan yang lainnya.
Benda-benda langit semisal planet dan bintang-bintang juga saling menjauh dan seolah-olah seluruh benda langit itu berasal dari satu tempat yang sama.
Ini berasal dari sebuah teori yang terkenal dengan Teori Ledakan Besar atau Big Bang, yang mana menurut teori ini sebelum adanya jagat raya, dahulu kala pernah terjadi sebuah ledakan besar.
Ketika manusia belum tercipta, ketika ketiadaaan belum disebutkan tiada dari situlah awal mula terjadinya alam semesta.
Ledakan besar tadi terus mengembang dari mulai serpihan-serpihannya, seiring dengan bergeraknya waktu.
Semua benda langit yang berasal dari ledakan tadi bergerak pada porosnya seraya saling menjauh satu sama lain.
Menurut teori ini, alam semesta berasal dari satu titik tunggal dengan panas dan kepadatan yang tidak terhingga.
Titik tunggal ini terus mengembang dan meregang dengan kecepatan yang tak terhingga dalam kurun waktu 13,8 miliar tahun yang lalu, itulah yang disebut dengan ledakan besar,
Pada saat terjadinya ledakan, material yang terlontar dalam jumlah yang cukup besar serta kesemuanya menyebar.
Material yang tersembur dari ledakan tadi terdiri dari beberapa partikel, seperti neutron, proton dan elektron yang terbentuk dalam waktu 10-4 detik, dan 3 menit, hingga membentuk inti yang paling kecil.
Panasnya ledakan yang terjadi diperkirakan mencapai hingga 70 kali suhu matahari yang panas sekarang ini.
Sementara itu, untuk mendinginkan panas tadi membutuhkan waktu hingga 500.000 tahun.
Material-material tadi selanjutnya bersatu membentuk planet, satelit, debu kosmik, asteroid, meteor dan partikel-partikel lainnya.
Abbe Georges Lemaitre, orang yang pertama kali mengemukakan tentang teori ini, seorang kosmolog yang berasal dari Belgia sekitar tahun 1927.
Menurutnya, alam semesta ini berasal dari pada sebuah gumpalan superatom yang berbentuk bola api yang berukuran sangat kecil.
Bola api tadi memiliki masa jenis yang sangat tinggi dengan suhu sekira 1 triliyun derajat celcius.
Kemudian bola api ini bertambah ukurannya menjadi 1,75 cm, semakin lama ukurannnya bertambah terus, sehingga pada akhirnya meledak.
Ledakan itu terjadi pada detik nol, waktu mulai adanya ruang dan waktu, dari ledakan tadi memuntahkan berbagai macam partikel yang bertebaran di alam semesta kini.
Peristiwa ini telah terjadi sekitar 15 milyar tahun yang lalu, dari situlah pembangunan alam semesta dimulai. (hp dari berbagai sumber)
Post a Comment for "Penciptaan Alam Semesta, Menurut Teori Ledakan Besar atau Big Bang"