Kisah Nabi Ibrahim Ketatangan Tamu Malaikat. Ilustrasi (foto Pixabay) | |
MALAIKAT Bertamu ke rumah Nabi Ibrahim AS sebelum menurunkan azab kepada kaumnya Nabi Luth AS.
Mereka para pemuda tampan, gagah, berwibawa, mendatangi rumah Nabi Ibrahim dalam gelapnya malam untuk bertamu.
Orang-orang cakap itu memulai perkataannya dengan mengucapkan salam kepada penghuni rumah. Nabi Ibrahim pun bersegera membalasnya dengan menyajikan hidangan berupa daging panggang yang empuk.
Namun betapa kaget dan takutnya ketika mereka tidak ada yang mau menyentuh hidangan sama sekali.
Setelah akhirnya beliau mengetahui bahwa yang bertamu itu bukanlah manusia, melainkan para malaikat utusan Allah.
Mereka membawa pesan selain memberikan kabar gembira kepada Nabi Ibrahim dengan istrinya, bahwa mereka akan dianugrahi seorang anak di usia yang tidak lagi muda, juga ada tugas lain untuk dikerjakan.
Setelah itu, Nabi Ibrahim menanyakan kepada mereka mengenai urusan lainnya selain yang telah disampaikan kepadanya.
“Berkata (pula) Ibrahim: "Apakah urusanmu yang penting (selain itu), hai para utusan?" (QS. Al-Hijr: 57)
Ketiga pemuda tadi akan melanjutkan perjalannnya menuju kaumnya Nabi Luth, membawa adzab bagi mereka.
Nabi Ibrahim mempertanyakan bagaimana dengan orang saleh di sana, maksudnya Nabi Luth seandainya azab tiba.
Mengenai kisah di atas bisa bisa di lihat pada Link berikut.
Ketiga malaikat yang berwujud laki-laki tersebut tidak lain Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan Malaikat Israfil, sebagaimana dikutip dari tafsir Ibnu Katsir.
Meneruskan perjalanan menuju negerinya Nabi Luth AS, terkenal dengan perilaku yang menyimpangnya.
Nabi Luth Kedatangan Para Pemuda Tampan
Ketika para pemuda tampan tadi sampai di tempatnya Nabi Luth, tentu saja kehadirannya diketahui penduduk negeri Sodom.
Kedatangannya kepada kaum Nabi Luth beserta pengikutnya disebutkan di dalam Al Quran berikut ini;
“Maka tatkala para utusan itu datang kepada kaum Luth, beserta pengikut pengikutnya,” (QS. Al-Hijr: 61)
Sementara itu, penduduk negeri Sodom penyuka sesama jenis berbeda dengan manusia pada umumnya.
Hal itu sebagaimana dikabarkan dalam Al Quran surat Al-A’raf ayat 81, yang berbunyi;
“Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas” [QS. Al-A’raf: 81).
Seperti dijelaskan dalam ayat sebelumnnya bahwa perbuatan yang dilakukan Kaum Nabi Luth belum pernah terjadi terhadap kaum sebelumnya.
“Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (QS. Al-A’raf: 80).
Menurut tafsir Kemenag, Perbuatan faahisyah di sini ialah: homoseksual sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 di atas.
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, Lut adalah Ibnu Haran ibnu Azar, yaitu anak saudara lelaki Nabi Ibrahim Al-Khalil AS.
Dia telah beriman bersama Nabi Ibrahim AS. dan hijrah ke tanah Syam bersamanya.
Kemudian Allah mengutus Nabi Lut kepada kaum Sodom dan daerah-daerah sekitarnya untuk menyeru mereka agar menyembah Allah SWT., memerintahkan mengerjakan kebajikan, dan melarang mereka melakukan perbuatan mungkar.
Saat itu kaum Sodom tenggelam di dalam perbuatan-perbuatan yang berdosa, hal-hal yang diharamkan, serta perbuatan fahisyah yang mereka adakan sendiri dan belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari kalangan Bani Adam dan juga oleh lainnya; yaitu mendatangi jenis laki-laki, bukannya jenis perempuan (homoseks).
Perbuatan ini merupakan suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh Bani Adam, belum dikenal dan belum pernah terbetik dalam hati mereka untuk melakukannya selain penduduk Sodom; semoga laknat Allah tetap menimpa mereka.
Amr ibnu Dinar telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kalian? (Al-A'raf: 80) Amr ibnu Dinar berkata, "Tidak ada seorang lelaki pun yang menyetubuhi lelaki lain kecuali kaum Nabi Lut yang pertama-tama melakukannya."
Al-Walid ibnu Abdul Malik —Khalifah Umawiyah, pendiri masjid Dimasyq (Damaskus)— mengatakan, "Sekiranya Allah Swt. tidak menceritakan kepada kita mengenai berita kaum Nabi Lut, niscaya saya tidak percaya bahwa ada lelaki menaiki lelaki lainnya."
Maka tatkala para malaikat yang berupa para pemuda berwajah tampan tadi masuk ke rumah Nabi Luth. Kemudian Nabi Luth berkata;
"Sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang tidak dikenal.” Para utusan menjawab, "Sebenarnya kami ini datang kepadamu dengan membawa azab yang selalu mereka dustakan.” (QS. Al-Hijr: 62-63)
Ketika Nabi Luth menanyakan kepada mereka tentang kedatangannya, maka para utusan memberikan jawaban.
Kedatangan mereka kepada Kaum Nabi Luth tidak lain akan membawa azab, membinasan, dan menghancurkan mereka.
Karena sebelumnnya kaum Luth selalu mendustakan dan meragukan akan terjadinya azab ini atas mereka; juga membinasakan kampung halaman mereka, sebagaimana dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir. (hp)
Post a Comment for "Kisah Malaikat Bertamu ke Rumah Nabi Ibrahim Sebelum Turunkan Azab bagi Kaum Nabi Luth"