Junub Ketika Sahur, Makan Dulu Ataukah Mandi, Sementara Waktunya Sangat Sempit?

Bolehkah mandi junub setelah subuh saat puasa? (Ilustrasi foto Pixabay)

PASANGAN Suami istri pada malam hari di bulan Ramadhan dihalalkan untuk mencumbui hingga menggauli istrinya.

Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah Ayat 187;

Uḥilla lakum lailataṣ-ṣiyāmir-rafaṡu ilā nisā'ikum

“Dihalalkan bagimu pada malam puasa bercampur dengan istrimu.” (QS. Al-Baqarah Ayat 187)

Karena malamnya sudah berhubungan suami istri maka keduanya ada dalam keadaan junub (berhadast besar).

Setelah itu kemudian keduanya tertidur pulas dan belum sempat mandi junub, hingga terbangun menjelang makan sahur.

Sedangkan waktu subuh (fajar) hanya beberapa saat lagi, jika melakukan mandi junub maka tidak akan keburu makan sahur.

Bolehkah mandi junub setelah subuh saat puasa?

Maka dalam hal ini tidak ada pilihan selain makan sahur dulu, setelah itu lalu mandi junub dalam keadaan puasa.

Mandi junub tidak mempengaruhi sah dan tidaknya puasa, meski ditunda hingga tiba waktu fajar.

Hal ini didasarkan pada sebuah riwayat dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dan Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha, berikut ini:

 “Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam pernah memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena berjima. Saat masuk waktu subuh tiba, beliau mandi dan berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).

Di samping orang yang junub juga perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, mereka bisa mandi setelah waktu fajar tiba.

Dikutip dari baznas.go.id, menurut Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya (sah).

Kesimpulannya orang yang junub saat puasa atau bolehkah mandi junub setelah subuh saat puasa, maka hal itu boleh.

Karena pada intinya mandi junub ketika waktu fajar merupakan salah satu syarat dari sahnya untuk mendirikan salat (subuh). (herdi pamungkas dari berbagai sumber)

Location:

Share :