Meninggalnya orang yang beriman akan diberikan kain kafan dari surga. (Ilustrasi foto Pixabay) |
KEMATIAN Itu merupakan sesuatu yang mutlak dan sudah barang tentu akan menyambangi siapapun yang bernyawa.
Namun yang membedakan itu caranya saja ketika malaikat maut mencabut nyawa, ada yang sangat menyakitkan ada pula yang mudah dan ringan.
Kematian yang mudah dan ringan merupakan kabar gembira bagi mereka yang beriman, saat ruh lepas meninggalkan jasadnya,
Mereka yang beriman akan mudah dan ringan ketika melepaskan ruh dari raganya. Malaikat yang akan mengambil nyawanya membawa kesan yang baik dan menggembirakan.
Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist Al Bara’ bin ‘Azib Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Seorang hamba yang beriman, ketika telah tiba saatnya untuk berpisah dengan dunia, menuju akhirat, maka malaikat dari langit akan mendatanginya dengan wajah yang putih. Mukanya laksana sinar matahari. Membawa kain kafan dari surga dan wewangian surga. Lalu mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang. Kemudian malaikat maut hadir dan duduk dekat kepalanya sambil berkata;
“Wahai jiwa yang baik, jiwa yang tenang keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaannya”.
Ruhnya keluar bagaikan aliran cucuran air dari mulut kantong kulit. Setelah keluar ruhnya, maka setiap malaikat maut mengambilnya.
Jika telah diambil, para malaikat lainnya tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka ambil dan diletakkan di atas kain kafan dan hanuth (wewangian) tadi. Dari jenazah, semerbak aroma misk terwangi yang ada di bumi..” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Mengenai turunnya malaikat ketika akan menjemput orang beriman menjelang kematiannya disebutkan pula pada ayat yang mulia berikut ini;
“..maka malaikat akan turun kepada mereka. (QS. Fushshilat: 30)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan, Mujahid, As-Saddi, Zaid ibnu Aslam, dan anaknya mengatakan yang dimaksud ialah di saat mereka menjelang kematiannya, para malaikat itu turun kepada mereka dengan mengatakan:
“Janganlah kamu merasa takut.” (QS. Fushshilat: 30)
Makna yang dimaksud dari ayat tersebut tidak lain janganlah merasa takut dalam menghadapi kehidupan yang akan datang nanti di akhirat.
Juga tidak perlu merasa bersedih, terhadap urusan dunia yang akan dirinya tinggalkan, termasuk di dalamnya urusan anak, keluarga, harta benda, serta utang.
“dan janganlah kamu merasa sedih.” (QS. Fushshilat: 30)
Karena semua urusan tersebut akan Allah ganti dalam mengurusnya. Sudah semestinya merasa bergembira karena akan memperoleh surga yang telah Allah janjikan kepadanya.
“dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fushshilat: 30)
Maka para malaikat akan menyampaikan kabar gembira kepada mereka, akan lenyapnya semua keburukan dengan akan diperolehnya segala kebaikan.
Sebagaimana disebutkan dalam hadist Al-Barra Radhiyallahu anhu yang mengatakan sesungguhnya para malaikat berkata pada ruh orang-orang beriman;
"Keluarlah engkau, hai jiwa yang baik, dari tubuh yang baik yang sebelumnya engkau huni, keluarlah engkau menuju kepada ampunan dan nikmat serta Tuhan yang tidak murka."
Turunnya para malaikat dan mendapat keteguhannya hati mereka, karena mereka orang-orang yang beriman serta mengatakan Tuhan kami ialah Allah.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS. Fushshilat: 30)
Sementara itu, Zaid ibnu Aslam mengatakan para malaikat menyampaikan berita gembira pada orang beriman ketika menjelang ajalnya dan saat dibangkitkan dari dalam kuburnya. (herdi pamungkas dari berbagai sumber)
Post a Comment for "Sakaratul Maut Orang Beriman, Disambut Para Malaikat yang Membawa Wewangian Surga, serta Inilah yang Akan Terjadi..."