Pada Al-Qur’an surat ´Abasa ayat 38-39 difirmankan: “Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria.” (Ilustrasi foto Pixabay)
MEREKA Pada hari itu riang gembira dibarengi dengan tertawa, tergambar kebahagian dengan mimik mukanya yang berseri-seri.
Peristiwa itu terjadi setelah tiupan yang memekakan telinga, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat ´Abasa ayat 33: “Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua),”
Maka pada Al-Qur’an surat ´Abasa ayat 38-39 difirmankan sebagai berikut: “Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria.”
Ketika peristiwa itu terjadi digambarkan ada yang merasa bahagia, mukanya berseri-seri atau bercahaya, bahkan tertawa.
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, manusia hari itu ada dua golongan, yakni ada yang berseri-seri mukanya, sementara itu ada juga muka yang tertutup debu kegelapan.
Manusia yang berseri-seri, bahagia, serta tertawa dan gembira ria, tidak lain adalah golongan ahli surga.
Perasaan gembira dan senang telah menguasai hati mereka, hal itu dapat terlihat melalui roman mukanya yang berseri-seri.
Namun, hari itu banyak juga muka yang tetutup debu, selain itu ditutup lagi dengan kegelapan, sebagaimana difirmankan dalam Al-Qur’an surat 'Abasa: 40-41;
“dan banyak (pula) muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan.”
Roman muka dari mereka nampak kelabu, sehingga terlihatnya hitam,
Ibnu Abbas mengatakan sehubungan makna firman-Nya: dan ditutup lagi oleh kegelapan. Surat 'Abasa: 41, yaitu warna hitam menutupi roman muka mereka.
Mereka itu tidak lain sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur’an surat 'Abasa ayat 42 berikut ini; “Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.”
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, Ialah mereka orang-orang yang hatinya kafir serta durhaka dalam amal perbuatannya. (herdi pamungkas)
Post a Comment for "Banyak Orang yang Tertawa Gembira, Mukanya Berseri-seri pada Hari Itu, Siapa Mereka?"