Ilustrasi (foto Pixabay).
Herdi Pamungkas
KISAH Nabi Ibrahim dengan para tamunya para lelaki berwajah tampan, penuh, wibawa serta nampak kuat.
“Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim” (QS. Al Hijr: 51)
Ketiga laki-laki tersebut mendatangi rumah Nabi Ibrahim malam-malam, tujuannya tidak lain selain bertamu juga membawa kabar.
Setelah mereka mengucapkan salam, maka sang Nabi pun menjawab dan mempersilahkan para tamunya untuk duduk dan masuk.
“Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam." (QS. Al Hijr: 52)
Lalu Nabi Ibrahim diam-diam menyelinap ke belakang untuk menemui istrinya, Sarah agar menyembelih hewan demi menjamu mereka.
“Maka dia pergi dengan diam-diam menemui keluarganya.” (QS. Adz-Dzariyat: 26)
Tidak lama berselang Nabi Ibrahim pun telah kembali menemui para tamunya dengan menghidangkan daging sapi panggang yang empuk, sebagaimana diungkapkan dalam tafsir Ibnu Katsir.
“maka tidak lama kemudian Ibrahim menyuguhkan daging anak sapi yang dipanggang.” (QS. Hud: 69)
Namun, para tamu yang tidak dikenal Nabi Ibrahim tersebut sama sekali tidak mau menyentuh hidangan daging panggang yang disuguhkannya.
“Ibrahim berkata.”Silakan kamu makan.” (QS. Adz-Dzariyat: 27)
Hal tersebut menyebabkan bulu kuduk Nabi Ibrahim merinding, lantas siapa para tamu yang tampan tersebut.
“Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu." (QS. Al Hijr: 52)
Mereka tidak lain para Malaikat yang diutus Allah untuk menyampaikan mengenai kabar akan lahirnya seorang anak bagi Nabi Ibrahim.
Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim. (QS. Al Hijr: 53)
Menurut tafsir, anak yang dimaksud Nabi Ishaq yang nantinya akan memilki putra Nabi Ya’kub.
Hingga hal itu menyebabkan istri Nabi Ibrahim, Sarah yang mengintip dan mendengar percakapan para tamu serta suaminya kaget.
Istrinya berkata, "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak, padahal aku adalah perempuan tua, dan ini suamiku pun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh.” Para malaikat itu berkata, "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah? (Itu adalah) rahmat Allah dan keberkatan-Nya, dicurahkan atas kamu, hai ahlul bait! Sesungguhnya Allah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah. (QS. Hud: 72-73)
Karena Sarah berfikir jika dirinya sangatlah tidak memungkin lagi untuk memilki anak, merasa usianya sudah sangat lanjut.
Namun, hal demikian bukanlah perkara susah bagi Allah, tentu saja segala yang dikehendaki-Nya pasti akan terjadi.
Selain itu, Nabi Ibrahim pun menanyakan kepada mereka kabar apa lagi yang dibawa para utusan tersebut.
“Berkata (pula) Ibrahim: "Apakah urusanmu yang penting (selain itu), hai para utusan?" (QS. Al Hijr: 57)
Mereka membawa kabar yang kedua, akan menurunkan adzab kepada kaumnya Nabi Luth yang berada di negeri Sodom.
“Mereka menjawab: "Kami sesungguhnya diutus kepada kaum yang berdosa, kecuali Luth beserta pengikut-pengikutnya. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan mereka semuanya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan, bahwa sesungguhnya ia itu termasuk orang-orang yang tertinggal (bersama-sama dengan orang kafir lainnya)." (QS. Al Hijr: 58- 60)
Ketiga malaikat yang berwujud laki-laki tersebut tidak lain Malaikat Jibril, Malaikat Mikail, dan Malaikat Israfil, sebagaimana dikutip dari tafsir Ibnu Katsir.**
Post a Comment for "Kisah Nabi Ibrahim dan Tamunya yang Tidak Mau Sentuh Hidangan dengan 2 Kabar yang Dibawanya..."