Ilustrasi (foto Pixabay)
KISAH Nabi Ibrahim saat menghancurkan berhala-berhala yang disembah kaumnya tertuang di dalam al quran.
Marilah kita simak kisah singkat Nabi Ibrahim alaihissalam ketika mengancurkan berhala-berhala yang disembah kaumnya dan menyisakan satu berhala besar.
Nabi Ibrahim alaihissalam awalnya berdakwah mengingatkan manusia agar hanya menyembah Allah subhanahu wa ta'ala semata, mereka tidak melakukan kemusrikan.
Terutama sekali ketika Nabi Ibrahim alaihissalam menyaksikan kaumnya, termasuk ayahnya melakukan penyembahan terhadap berhala-berhala yang telah dipahat dan dibuatnya sendiri.
“(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya: "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya?" (QS. Al Anbiyaa: 52)
Sementara itu Nabi Ibrahim alaihissalam mengingatkan, yang patut disembah hanyalah Allah subhanahu wa ta'ala semata, sementara berhala tidak bisa memberikan manfaat atau pun madarat sama sekali.
Sekain itu Nabi Ibrahim alaihissalam pun menanyakan kepada mereka mengenai alasannya kenapa menyembah berhala yang tidak memiliki daya dan upaya.
Jawaban mereka sebenarnya tidaklah bisa diterima secara akal, karena mereka melakukan perbuatan demikian hanya mengikuti kebiasaan yang telah dilakukan bapak-bapak (leluhur) mereka sebelumnya.
“Mereka menjawab: "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya." (QS. Al Anbiyaa: 53)
Selain itu Nabi Ibrahim alaihissalam pun mengingatkan, jika mereka dan bapak-bapak mereka berada dalam kesesatan yang nyata.
“Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata." (QS. Al Anbiyaa: 54)
Sehingga mereka mmpertanyakan apa sebenarnya tujuan Nabi Ibrahim alaihissalam mengatai berhala-berhala yang mereka sembah?
Maksudnya hanya bermain-main ataukah melaknat apa yang mereka lakukan terhadap berhala-berhala tersebut.
“Mereka menjawab: "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?" (QS. Al Anbiyaa: 55)
Tibalah pada suatu ketika, mereka pergi meninggalkan berhala-berhala untuk menjalakan sebuah perayaan di tempat lain, sebagaimana disebutkan dalam tafsir Ibnu Katsir.
Nabi Ibrahim alaihissalam pun diajak untuk ikut besertanya menjalakan acara besar mereka yang diselenggarakan di tempat lain.
Namun, Nabi Ibrahim alaihissalam menolak bahkan di dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan mengenai alasannya sakitnya sebagai berikut;
Ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Abul Ahwas dari Abdullah yang telah mengatakan, bahwa ketika kaum Nabi Ibrahim ke luar menuju ke tempat perayaan mereka, mereka melalui Ibrahim, lalu berkata kepadanya, "Hai Ibrahim, tidakkah engkau keluar bersama kami?" Ibrahim menjawab, "Sesungguhnya aku sedang sakit." Dan adalah sebelumnya, yakni kematian. Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhala kalian sesudah kalian pergi meninggalkannya. (QS. Al-Anbiya: 57) Maka ucapannya itu didengar oleh sebagian orang dari kalangan kaumnya.
Maka setelah kepergian mereka lalu Nabi Ibrahim alaihissalam menuju bangunan tempat pemujaan mereka, maka dihancurkanlah berhala-berhala tersebut, hingga hancur terpotong-potong.
Nabi Ibrahim alaihissalam menyisakan satu berhala besar yang merupakan induknya, tidak dihancurkan, tujuannya tidak lain agar mereka bertanya kepadanya.
“Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya.” (QS. Al-Anbiya: 58).**(hp)
Post a Comment for "Kisah Nabi Ibrahim Singkat Menghancurkan Berhala dalam Al Quran Menyisakan Berhala yang Paling Besar..."