Ilustrasi foto Pixabay
DALAM 1 tahun 2023 akan terjadi 4 kali gerhana, yang salah satunya terjadi 4 Mei, merupakan Gerhana Bulan Penumbra, kejadiannya bisa diamati dari Indonesia.
Dikutip dari bmkg.go.id, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), selama tahun ini akan terjadi 4 kali gerhana.
Diketahui, bertepatan dengan penentuan 1 Syawal 1444H atau 20 April 2023, telah terjadi Gerhana Matahari Hibrid (GMH), peristiwa tersebut bisa diamati dari Indonesia.
Sementara itu, pada 5 - 6 Mei 2023 akan terjadi Gerhana Bulan Penumbra (GBP), peristiwa ini juga bisa diamati dari Indonesia.
Gerhana Bulan sendiri, merupakan peristiwa terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan.
Hal tersebut bisa terjadi karena akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan, namun peristiwa ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Sementara itu menurut BMKG, Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi sejajar.
Sehingga hal ini menyebabkan Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi, pada saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat lebih redup dari saat purnama.
Sedangkan Gerhana Matahari biasanya pada fase bulan baru, hal ini terjadi karena terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan, sehingga tidak semua cahayanya sampai ke Bumi.
Pada tahun ini terjadi 4 kali gerhana, 2 (dua) kali gerhana Matahari dan 2 (dua) kali gerhana Bulan.
Selain 2 kejadian Gerhana yang disebutkan di atas, juga pada 14 Oktober 2023 akan terjadi Gerhana Matahari Cincin (GMC), tetapi tidak bisa diamati dari Indonesia.
Pada 29 Oktober 2023, akan terjadi Gerhana Bulan Sebagian (GBS) yang dapat diamati dari Indonesia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, memiliki salah satu tupoksi memberikan informasi dan pelayanan tanda waktu, termasuk di dalamnya adalah informasi Gerhana Bulan dan Matahari.**(hp)
Post a Comment for "BMKG: Tahun 2023 Akan Terjadi 4 Kali Gerhana, 5 Mei Gerhana Bulan Penumbra, Dapat Diamati dari Indonesia...."