Mata air zam zam pertama kali ditemukan istri Nabi Ibrahim Alaihis Salam bernama Hajar, setelah sebelumnya berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah.(Ilustrasi foto Pixabay) |
Mata air zam zam pertama kali ditemukan istri Nabi Ibrahim Alaihis Salam bernama Hajar, setelah sebelumnya berlari-lari antara bukit Shafa dan Marwah.
Ketika Hajar ditempatkan Nabi Ibrahim Alaihis Salam bersama bayi dalam gendongannya bernama Ismail di sebuah lembah gersang bernama Bakkah, kini Makkah.
Seandainya itu bukan perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala tentu saja Hajar tidak akan mau berada di tempat yang gersang tersebut.
Namun, setelah mengetahui bahwa yang dilakukan suaminya, Nabi Ibrahim Alaihis Salam untuk menempatkan dirinya di sana karena perintah Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka mentaatinya.
Karena Hajar memiliki keimanan yang kuat, Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak akan pernah menelantarkannya.
Nabi Ibrahim Alaihis Salam setelah menjauh dari tempat yang ditinggalkannya dan Hajar pun telah kembali bersama bayinya.
Maka Nabi Ibrahim Alaihis Salam kemudian berdoa dan menghadap ke arah kiblat dengan mengangkat kedua tangannya.
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Kemudian Nabi Ibrahim Alaihis Salam pun pergi meninggalkan sebagian keluarganya di sebuah lembah yang tidak memiliki tanam-tanaman di dekat Kabah (Baitullah) yang kelak akan dibangun bersama anaknya Nabi Ismail Alaihis Salam.
Ketika Hajar kehabisan air minum, serta dirinya mulai merasa haus lalu meletakan bayi di dekat Baitullah.
Kemudian Hajar pun berlari antara bukit Shafa dan Marwah dengan harapan dapat menemukan mata air.
Hajar bolak-balik hingga tujuh kali menaiki dan menuruni ke dua bukit Shafa dan Marwah, menurut Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu ini merupakan asal mulanya syariat sa’i.
“Dari sinilah orang-orang melakukan sa’i antara keduanya (Shafa dan Marwah).” (HR. Bukhari)
Ketika Hajar berada di puncak bukit Marwah, mulai mendengar suara di lembah yang tidak jauh dari tempat bayinya dibaringkan.
Lalu kembali Hajar mendekati Baitullah dan bayinya, air keluar di bawah kaki Nabi Ismail Alaihis Salam, kejadian tersebut setelah Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengutus Malaikat Jibril.
Air itulah yang terkenal hingga kini dengan sebutan zam zam, disebutkan hal ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Ismail Alaihis Salam.
Mata air zam zam sejak jaman Nabi Ismail Alaihis Salam hingga sekarang tidak pernah mengering, bahkan umat Islam yang datang ke Masjidil Haram saat umrah atau ibadah haji bisa sepuasnya menikmati air zam zam. (herdi pamungkas dari berbagai sumber)
Post a Comment for "Kisah Sumber Mata Air yang Ditemukan Hajar, Nabi yang Diberi Mukjizat Mampu Mengeluarkan Mata Air Zam Zam..."