Perbuatan Istri Nabi Luth Alaihissalam yang Menjadikan Dirinya Terkena Adzab, Ternyata Bukan Lakukan Seperti Kaumnya...

Terungkap sebab istri Nabi Luth diazab karena hal ini, bukan berbuat seperti yang dilakukan kaumnya...(Ilustrasi foto Pixabay)

 

 

ISTRI Nabi Luth Alaihissalam menjadikan dirinya terkena adzab ternyata bukan karena perbuatan yang dilakukannya seperti kaumnya.

Dia sebagai istri dari seorang Nabi tentu saja akan terhindar dari perbuatan keji yang dilakukan kaum Sodom pada waktu itu.

Ketika datang para tamu pemuda tampan yang berjumlah tiga orang mengunjungi rumahnya Nabi Luth Alaihissalam.

Ketampanan, kegagahan, dan penuh wibawa yang terpancar dari ketiga pemuda tampan tersebut tentu saja akan membuat kaum Nabi Luth Alaihissalam kepincut.

Bukankah kaum Sodom dikenal sebagai kaum yang menyukai sesama jenis dan mereka sama sekali kehilangan hasrat terhadap lawan jenis.

Sang Nabi pun merasa khawatir jika seandainya para tamu pemuda tampan yang bertandang ke rumahnya diketahui kaumnya.

Justru dari celah kehawatiran itulah istrinya berulah, ia memberi tahukan kehadiran para pemuda tampan itu kepada kaumnya.

Maksud dan tujuannya supaya mereka mengerjai para tamu tampan yang sebenarnya mereka para malaikat utusan Allah yang akan membawa adzab.

Maka karena sebab itulah istri Nabi Luth Alaihissalam termasuk orang yang dikecualikan dari keluarganya dan terkena adzab. 

Firman Allah Swt.:

“Maka Kami selamatkan dia beserta keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menakdirkan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).” (QS. An-Naml: 57)

Mengenai ayat ini, dijelaskan dalam Tafsir Ibnu Katsir bahwa istrinya termasuk orang-orang yang dibinasakan bersama kaumnya.

Karena istri Nabi Luth Alaihissalam mendukung perbuatan mereka dan menyetujui perbuatan buruk yang mereka lakukan.

Istri Nabi Luth Alaihissalam pula yang memberitahukan pada mereka mengenai kedatangan tamu-tamu pemuda tampan dengan tujuan agar mereka mengerjainya.

Makna yang dimaksud bukan berarti bahwa istri Nabi Lut mengerjakan perbuatan keji itu, sebagai penghormatan terhadap Nabi Luth Alaihissalam, bukan terhadap istrinya. (herdi pamungkas)

 

 

Location:

Share :