Ilustrasi (foto Pixabay)
CERITA Tentang Nabi Ismail alaihissalam ini diperuntukan bagi anak-anak yang disampaikan secara singkat, bisa dibacakan para orang tua.
Nabi Ismail merupakan putra dari Nabi Ibrahim dengan Ibu bernama Hajar. Mereka berdua dibawa Nabi Ibrahim ke suatu lembah yang disebut Bakkah, kemudian dikenal dengan sebutan Makkah hingga kini.
Waktu itu Nabi Isnail masih dalam keadaan bayi yang sangat membutuhkan asupan makanan berupa asi.
Sedangkan tempat tersebut merupakan daerah yang sangat gersang, bergurun tanpa ada mata air dan pepohonan besar.
Di tempat itulah Nabi Ibrahim yang masih bayi dan Ibunya Hajar harus menetap, setelah itu Nabi Ibrahim pun meninggalkannya.
Mereka sepeninggal Nabi Ibrahim hanya hidup berdua, bermukim di tempat gersang tanpa air di tambah lagi matahari sangat terik.
Ketika Nabi Ismail kehausan, begitu juga ibunya sangat bingung untuk mendapatkan air. Nabi Ismail yang masih bayi diletakan sendiri di tempat tersebut.
Sementara ibunya mencari air ke sana kemari di tengah teriknya panas matahari padang pasir.
Namun rupanya sangat sulit untuk mendapatkan air, hingga Hajar menatap sebuah bukit bernama Safa.
Nampak di bukit tersebut seperti air, lalu berlari menuju bukit tersebut, tetapi sesampainya ke tempat yang di tuju ternyata tidak ada.
Kemudian menatap ke bukit lain di depannya yang berjarak sekitar 500 meter dari tempatnya berdiri di sana terlihat ada air.
Hajar pun berlari menuju bukit tersebut yang dikenal dengan bukit Marwah, tetapi ternyata air itu pun tidak ada.
Akhirnya balik lagi berlari menuju bukit Safa, lalu berlari lagi ke bukit Marwah untuk memastikan penglihatannya, jika di tempat tersebut ada air.
Ibunda Nabi Ismail, berlari-lari bolak-balik antara bukit Safa dan Marwah hingga mencapai tujuh kali, yang kemudian hari berlari antara kedua bukit tersebut menjadi salah satu rukun dalam menjalankan Ibadah Haji dan Umrah.
Setelah merasa tidak pula menemukan air, Hajar kemudian kembali ke tempat bayi Nabi Ismail diletakan.
Dalam keadaan lelah dan hampir putus asa, tiba-tiba dirinya dikagetkan dengan rembasan air di bawah kaki anaknya.
Lalu didekatinya, kemudian tanah yang basah tadi disentuhnya dan ternyata benar-benar air. Betapa bahagianya Hajar.
Air tersebut kemudian memancar, dengan girang Hajar menyebutnya Zamzam. Sumur zamzam tersebut hingga kini airnya tidak pernah mengering, bahkan bisa dimanfaatkan ratusan juta jemaah haji dari waktu ke waktu.**(hp)
Post a Comment for "Cerita Nabi Ismail Singkat Untuk Anak, Sejarah Sai Antara Safa dan Marwah, Asal Mula Sumur Zamzam"