Ketika balatentara Nabi Sulaiman Alaihissalam sampai di
Lembah Semut. (foto Pixabay)
NABI Sulaiman Alaihissalam bersama tentaranya yang tersusun dalam barisan yang sangat rapi bergerak maju, mulai dari yang pertama hingga yang terakhir tidak ada yang saling mendahului.
Tentaranya terdiri dari pasukan manusia, jin, dan burung yang terbang di udara menaungi mereka, teratur dan tersusun rapih.
Mujahid mengatakan bahwa Nabi Sulaiman Alaihissalam di tiap barisan menempatkan komandannya masing-masing untuk mengaturnya agar tetap tertib, rapih, dan tidak semerawut.
Ketika balatentara Nabi Sulaiman Alaihissalam sampai di Lembah Semut, sebagaimana disebutkan dalam al-Quran;
“Hingga apabila mereka sampai di lembah semut.” (QS. An-Naml: 18)
“berkatalah seekor semut, "Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An-Naml: 18)
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Asakir telah meriwayatkan melalui jalur Ishaq Ibnu Bisyr, dari Sa'id, dari Qatadah, dari Al-Hasan, bahwa nama semut yang berbicara itu adalah Haras.
Ia berasal dari kelompok semut yang dikenal dengan nama Bani Syisan. Disebutkan bahwa besar semut itu sama dengan seekor serigala.
Merasa khawatir makhluk jenisnya akan binasa dan terinjak-injak pasukan, serta kuda-kuda tentara Nabi Sulaiman Alaihissalam.
Maka ia menyerukan pada mereka agar memasuki sarang-sarangnya, sedangkan Nabi Sulaiman Alaihissalam mengerti bahasa mereka dan yang diperbincangkannya.
Kemudian Nabi Sulaiman Alaihissalam pun berdoa memohon ilham untuk selalu dapat bersyukur atas anugrah yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala berikan padanya.
Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai.” (QS. An-Naml: 19)
Nabi Sulaiman Alaihissalam, mengharapkan agar diberi kekuatan untuk selalu mensykuri nikmat yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala limpahkan pada dirinya.
Sehingga dapat memahami bahasa burung dan bahasa semua hewan berkat pengajaran yang telah Allah Subhanahu wa ta'ala berikan.
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, Yakni berilah aku kekuatan untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku sehingga aku dapat memahami bahasa burung dan bahasa semua hewan berkat pengajaran-Mu kepadaku, juga kepada kedua orang tuaku, agar diriku menjadi orang yang tunduk patuh dan beriman kepada-Mu. (hp)
Post a Comment for "Doa Nabi Sulaiman Ketika Berada di Lembah Semut, Bersama Tentaranya, Tersenyum Dengar Perkataan Semut "