Ilustrasi (foto Pixabay)
Doa Meminta Pasangan dan Keturunan yang Baik
Herdi Pamungkas
PADA umumnya orang tua ingin memiliki anak yang dapat menyenangkan hatinya. Berbakti, tidak berbuat maksiat, sebagaimana disebutkan dalam firman berikut;
Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zurriyyatinaa qurrota a'yun.
"Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami)," (QS. Al Furqaan:74)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan sebagai berikut; Mereka adalah orang-orang yang memohon kepada Allah agar dikeluarkan dari sulbi mereka keturunan yang taat kepada Allah dan menyembahNya semata, tanpa mempersekutukan-Nya.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka ingin memperoleh keturunan yang selalu mengerjakan ketaatan kepada Allah sehingga hati mereka menjadi sejuk melihat keturunannya dalam keadaan demikian, baik di dunia maupun di akhirat.
Al-Hasan Al-Basri pernah ditanya tentang makna ayat ini. Ia menjawab, "Makna yang dimaksud ialah bila Allah memperlihatkan kepada seorang hamba yang muslim istri, saudara, dan kerabatnya yang taat-taat kepada Allah. Demi Allah, tiada sesuatu pun yang lebih menyejukkan hati seorang muslim daripada bila ia melihat anak, cucu, saudara, dan kerabatnya yang taat-taat kepada Allah Swt."
Ibnu Juraij telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami). (QS. Al Furqaan:74) Yakni orang-orang yang menyembah-Mu dengan baik dan tidak menjerumuskan kami ke dalam perbuatan-perbuatan yang dilarang.
Aset hari tua dan setelah meninggal
Anak yang saleh bisa menjadi aset kita pada hari tua dan ketika kita telah meninggalkan dunia. Seandainya orang yang telah sangat lanjut berada dalam pemeliharaan anak yang saleh tidaklah mungkin diperlakukan dengan tidak baik.
Tentu mereka akan berakhlak sesuai pentunjuk alquran. Allah SWT. berfirman berikut;
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (QS. Al Isra: 23).
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.” (QS. Al Isra: 24).
Ketika orang tua telah meninggal dunia dan sudah terputus amalnya (tidak lagi bisa beramal saleh), maka hanya anak salehlah yang menjadi harapan untuk mendoakannya. Seperti disebutkan dalam hadist berikut;
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan doa anak yang sholeh.” (HR. Muslim). Wallahu a'lam.**
Post a Comment for "Anak Saleh Selalu Mendoakan Orang Tua Ketika Masih Hidup atau Ketika...."