SETIAP Manusia yang hidup di dunia ini disertakan pada dirinya qarin, tanpa terkecuali termasuk Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam.
Namun, terkadang banyak orang yang beranggapan bahwa qorin itu jin, padahal tidaklah demikian.
Sedangkan qarin secara bahasa artinya pasangan, atau orang yang digabungkan, dijadikan kawan, dikutip dari almanhaj.
Qorin yang digabungkan, jadi pasangan, atau yang disertakan pada manusia di dunia ini terdiri dari malaikat dan jin.
Jin (setan) selalu mengajak pada keburukan sedangkan malaikat akan selalu mengajak pada kebaikan, hikmahnya bagi manusia sebagai ujian dari Allah subhanahu wa ta'ala.
Qarin sendiri ditafsirkan juga sebagai setan dari bangsa jin yang kerap menggoda dan membisikan hal-hal yang buruk pada manusia.
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, Ibnu Abbas radiallahu anhu, Mujahid, Qatadah, dan lain-lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud dengan qarin ialah setan yang ditugaskan menemaninya.
Pada hadist yang diriwayatkan Imam Muslim dan Ahmad yang bersumber dari Abdullâh bin Mas’ûd, disebutkan;
“Tidaklah seorangpun di antara kamu kecuali disertakan padanya qarîn dari kalangan jin dan qarîn dari kalangan malaikat”.
Para sahabat bertanya: “Kepada anda juga wahai Rasûlullâh?”.
Beliau menjawab: “Juga kepada saya, tetapi Allah subhanahu wa ta'ala membantuku melawannya sehingga dia masuk Islam.
Maka dia tidak memerintahkanku kecuali dengan kebaikan”. (HR. Muslim dan Ahmad)
Pada suatu ketika akan tiba saatnya manusia bisa melihat qarin tadi, baik dari kalangan malaikat maupun jin (setan).
Karena pada hari itu Allah subhanahu wa ta'ala akan membuka dan menyingkapkan dari yang menutupi mata manusia.
Tentunya peristiwa itu akan terjadi setelah datangnya hari kiamat, tutup yang menutupi mata manusia akan dibuka dan penglihatannya pada hari itu jadi tajam.
Laqad kunta fī gaflatim min hāżā fakasyafnā ‘anka giṭā'aka fabaṣarukal-yauma ḥadīd(un).
“Sungguh, kamu dahulu benar-benar lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan penutup matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.” (QS. Qaf: 22)
Tiap-tiap orang pada hari kiamat memiliki penglihatan yang tajam, sehingga mereka yang kafir ketika di dunia maka tahu jalan yang lurus.
Namun, hal itu tidak dapat memberikan manfaat sedikit pun bagi diri mereka, karena alam akhirat bukanlah alam ujian, melainkan alam pembalasan, dikutip dari tafsir Ibnu Katsir.
Tatkala manusia akan dilemparkan ke dalam neraka maka yang menyertai manusia, yang tadi disebutkan qarin (yang dari jin atau setan) tidak mau disalahkan.
Qāla qarīnuhū rabbanā mā aṭgaituhū wa lākin kāna fī ḍalālim ba‘īd(in).
“(Setan) yang menyertainya berkata (pula), “Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya, tetapi dia sendiri yang berada dalam kesesatan yang jauh.” (QS. Qaf: 27). (herdi pamungkas dari berbagai sumber).
Post a Comment for "Melihat Jin Qorin, Bisakah? Allah Akan Menyingkapkan yang Menutupi Mata Manusia hingga Penglihatan Jadi Tajam"