Hari di mana manusia akan dikumpulkan dan diseru di atas bumi yang datar tanpa adanya cekungan.(Ilustrasi foto Pixabay) |
KETIKA Hari itu terjadi manusia akan bergerak menuju suara yang menyerunya tidak akan berbelok ke mana pun.
Hari di mana manusia akan dikumpulkan dan diseru di atas bumi yang datar tanpa adanya cekungan.
Tidak akan menemukan gunung yang menjulang tinggi serta kokoh, mereka pun bertanya ke mana gunung-gunung tadi.
Gunung yang kokoh dan menjulang tinggi pada hari itu sudah tiada lagi, Allah subhanahu wa ta'ala akan menghancurkannya dengan sehancur-hancurnya.
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,” (QS. Thaahaa: 105)
Bekas gunung-gunung tersebut akan menjadikannya datar sama sekali, gagah dan tingginya gunung musnah ketika itu.
“maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,” (QS. Thaahaa: 106)
Manusia ketika itu tidak akan menemukan tempat yang paling tinggi atau pun yang paling rendah, keadaan bumi menjadi datar.
“tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.” (QS. Thaahaa: 107)
Maka ketika itulah akan terdengar suara malaikat yang menyeru seluruh manusia untuk menuju suatu tempat berkumpul.
Seruan tersebut memerintahkan manusia untuk menghadap kehadiral Allah, sebagaimana dikutip dari tafsir kemenag terkait dengan ayat 108 surat Thaahaa;
“Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.” (QS. Thaahaa: 108)
Dikutip dari tafsir kemenag, yang dimaksud dengan penyeru di sini ialah malaikat yang memanggil manusia untuk menghadap ke hadirat Allah.
Dikutip dari tafsir Ibnu Katsir, di hari mereka menyaksikan huru-hara dan keadaan hari kiamat, mereka bergegas memenuhi seruan yang memanggil mereka.
Mereka akan segera mengikuti seruan tersebut ke mana pun seruan tadi memerintahkan, mereka akan menurutinya.
Seandainya ketaatan seperti itu yang mereka ikuti ketika berada dalam kehidupan di dunia tentulah akan membawa manfaat bagi mereka.
Namun, kini sama sekali seruan tersebut sudah berbeda karena akan menggiring manusia kepada perkara yang lebih berat.
Dan firman Allah Swt. yang mengatakan:
“mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu.” (QS. Al-Qamar: 8)
Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa kelak di hari kiamat Allah menggiring manusia dalam kegelapan, langit telah digulung, bintang-bintang berhamburan, dan matahari serta rembulan telah lenyap.
Lalu terdengarlah suara seruan (yang menyeru manusia), maka manusia pun mengikutinya dengan taat.
Yang demikian itu disebutkan di dalam firman Allah Swt.:
“Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok,” (QS. Thaha: 108). (hp)
Post a Comment for "Seruan pada Hari Kiamat, Manusia Akan Bergerak dan Tidak Berbelok..."