Ilustrasi Mulut Dikunci (sumber foto Pixabay) |
AKAN Tiba saatnya manusia dibungkam mulutnya, sehingga pada waktu itu hanya tangan dan kaki mereka yang berkata-kata.
Mulut manusia yang biasanya berdusta, berkelit, menipu, berbicara sekehandaknya padahal apa yang dibicarakannya terkadang bertolak belakang dari apa yang diucapkannya.
Maka pada suatu ketika akan tiba gilirannya mulut yang pandai berbicara itu dibungkam tidak lagi bisa berkelit atau lainnya.
Ketika itu giliran tangan dan kakinya yang berbicara, digunakan untuk apa anggota badan saat berada di dunia, melangkah ke mana saja?
Sebagaimana kabar tersebut di sebutkan di dalam Al Quran surat Yaasin ayat 65 yang berbunyi;
Al-yauma nakhtimu ‘alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasyhadu arjuluhum bimā kānū yaksibūn(a).
“Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. Yaasin: 65)
Menurut Tafsir Tahlili
Ketika menerima azab di neraka, ada sebagian dari orang-orang yang mengingkari perbuatan-perbuatan jahat mereka di dunia sebagaimana diterangkan dalam firman Allah:
Kemudian tidaklah ada jawaban bohong mereka, kecuali mengatakan, “Demi Allah, ya Tuhan kami, tidaklah kami mempersekutukan Allah.” (QS. al-An‘ām: 23)
Maka pada ayat 65 ini, Allah mengunci mati mulut-mulut mereka sehingga mereka tidak dapat berbohong maupun mendebat adanya perbuatan mereka.
Pada hari akhirat ini, hukum berlaku dengan seadil-adilnya sesuai dengan segala perbuatan mereka di dunia.
Saksi-saksi bagi mereka
Pada Al Quran surat Fussilat dari ayat 19 hingga 23 disebutkan ketika anggota badan dan panca indra mereka bersaksi.
Wa yauma yuḥsyaru a‘dā'ullāhi ilan-nāri fahum yūza‘ūn(a).
“(Ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke neraka, lalu mereka dipisah-pisahkan.” (QS. Fussilat: 19)
Ḥattā iżā mā jā'ūhā syahida ‘alaihim sam‘uhum wa abṣāruhum wa julūduhum bimā kānū ya‘malūn(a).
“Ketika mereka sampai ke neraka, pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka menjadi saksi terhadap apa yang telah mereka lakukan.” (QS. Fussilat: 20)
Wa qālū lijulūdihim lima syahittum ‘alainā, qālū anṭaqanallāhul-lażī anṭaqa kulla syai'iw wa huwa khalaqakum awwala marrah(tin), wa ilaihi turja‘ūn(a).
“Mereka berkata kepada kulit mereka, “Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?” (Kulit) mereka menjawab, “Allah yang menjadikan segala sesuatu dapat berbicara telah menjadikan kami dapat berbicara. Dialah yang menciptakan kamu pertama kali dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Fussilat: 21)
Wa mā kuntum tastatirūna ay yasyhada ‘alaikum sam‘ukum wa lā abṣārukum wa lā julūdukum wa lākin ẓanantum annallāha lā ya‘lamu kaṡīram mimmā ta‘malūn(a).
“Kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadapmu, bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan.1)” (QS. Fussilat: 22)
Wa żālikum ẓannukumul-lażī ẓanantum birabbikum ardākum fa aṣbaḥtum minal-khāsirīn(a).
“Itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu. (Dugaan) itu telah membinasakan kamu sehingga jadilah kamu termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Fussilat: 23)
Catatan Kaki
1) Mereka melakukan dosa dengan terang-terangan karena menyangka bahwa Allah tidak mengetahui perbuatan mereka serta pendengaran, penglihatan, dan kulit mereka tidak akan menjadi saksi di akhirat kelak atas perbuatan mereka.*(hp dari berbagai sumber)
Post a Comment for "Pada Suatu Ketika Manusia Akan Dibungkam, Kini Giliran Tangan dan Kaki Berkata, Inilah yang Dijadikan Saksi..."