Ilustrasi (foto Pixabay)
KALI ini akan disajikan mengenai cerita singkat Nabi Ibrahim as untuk diceritakan kembali kepada anak-anak.
Nabi Ibrahim dilahirkan di negeri Babylonia, ayahnya bernama Azar sedangkan Ibunya Buna binti Karbina.
Ayah beliau merupakan seorang ahli pembuat patung atau berhala yang biasa disembah kaumnnya pada waktu itu.
Babylonia, tepatnya berada di wilayah Mesopotamia atau sekarang dikenal dengan sebutan negeri Irak.
Waktu itu Babylonia merupakan sebuah kerajaan besar yang diperintah Raja Namrud. Ia merupakan seorang raja yang sombong dan zalim.
Sebelum kelahiran Nabi Ibrahim, Raja memerintahkan kepada para prajuritnya untuk mengawasi setiap wanita yang hamil.
Jika melahirkan seorang anak laki-laki harus dibunuh, karena Raja Namrud ketakutan kehilangan tahtanya.
Dirinya mendapatkan kabar tersebut dari para ahli nujum, jika kekusaannya akan runtuh di tangan seorang pemuda.
Pada waktu itu ibunya Nabi Ibrahim dalam keadaan hamil tua, sehingga disembunyikan di dalam hutan di sebuah goa.
Hal itu dilakukan Ayah dan Ibunya Nabi Ibrahim karena ketakutan dibunuh bayinya, jika nanti yang lahir anak laki-laki.
Ternyata benar yang lahir laki-laki, setelah beliau lahir bahkan dalam kedaan bayi yang masih sangat membutuhkan air susu ibu.
Beliau ditinggalkan dalam sebuah goa yang berada di dalam hutan, lalu keduanya pulang lagi ke rumahnya.
Semuanya dilakukan demi keselamatan orang tua dan anak yang baru dilahirkan dari ke zaliman Raja Namrud.
Kaetika Nabi Ibrahim beranjak dewasa, kembali berbaur dengan masyarakat umum. Namun Ibrahim yang telah diajari Allah tentang keesaan-Nya.
Merasa heran dengan perilaku umatnya yang waktu itu menyembah patung-patung, yang diketahui dibuat ayahnya sendiri.
Nabi Ibrahim kemudian mengingatkan umatnya agar menghentikan perbuatan tadi, namun peringatannya tidak diindahkan.
Kemudian Nabi Ibrahim pun menghancurkan berhala-berhala kaum Babylonia. Namun beliau menyisakan satu yang paling besar.
Hingga meletakan kapak yang telah digunakan untuk menghancurkan berhala-berhala kecil di bahu patung paling besar.
Beliau ditangkap meski beralasan bahwa yang menghancurkan berhala-berhala tersebut patung besar dengan kapak di bahunya.
Alasan tersebut tidak bisa diterima dan tidak masuk akal, karena mereka tahu yang memusuhi sembahannya hanya Nabi Ibrahim.
Akhirnya diputuskan hukuman untuk dibakar ditengah alun-alun dengan kayu bakar yang menggunung.
Api pun sudah berkobar-kobar sangat besar, para prajuirit kesulitan untuk menaruhnya di dalam api tersebut.
Sehingga Nabi Ibrahim dilemparkan dengan katepel atau pelembar dari jarak yang cukup jauh agar tubuhnya masuk ke dalam kobaran.
Setelah masuk tubuh Nabi Ibrahim ke dalam kobaran api baik Raja mau pun penduduk negeri terus menyaksikannya.
Mereka ingin memastikan tubuh Nabi Ibrahim betul-betul hangus terbakar menjadi abu tanpa sisa sama sekali.
Namun, sungguh semuanya tercengang ketika kayu bakar sudah habis dan apinya mulai padam, Nabi Ibrahim masih nampak.
Api besar segunung tidak sanggup menghanguskan tubuh Nabi Ibrahim berkat pertolongan Allah subhanahu wa ta'ala.**(hp dari berbagai sumber)
Post a Comment for "Cerita Nabi Ibrahim Singkat Untuk Anak"