Anal-anak teater Al Marwah saat latihan drama 'Demi Darah Pertiwi'.
TEATER Al Marwah untuk pertama kalinya menggelar pentas Drama yang berjudul ‘Demi Darah Pertiwi’ bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2024.
Pentas teater ini diadakan berawal dari ide yang dikemukakan guru sejarah SMA PUQ Al Marwah, Irma, mendapat dukungan dari Drs. Ahmad Sopwan, akrab disapa Bapak Ustadz Opan.
“Alhamdulillah didukung Pak Ustadz Opan,” ujar Irma.
Kemudian merealisasikan gagasan tersebut untuk diwujudkan pada pentas drama yang bertema sejarah sumpah pemuda.
Untuk memudahkan dalam memerakan karakter dalam cerita, maka drama tadi bergenre fiksi sejarah, tentu saja tidak lepas dari tema dan gagasan sumpah pemuda.
Selain itu, Irma juga melibatkan pelatih Drama Herdi Pamungkas, seorang penulis fiksi, juga jurnalis, dan penata tari Ki Dera.
Sinopsis
Drama ‘Demi Darah Pertiwi’ ini menceritakan tentang kolonial Belanda yang tengah mencengkram bumi pertiwi.
Kekejaman mereka, penindasan, serta perampasan, hak-hak pribumi, yang tidak segan-segan untuk berbuat sewenang-wenang.
Salah satunya menimpa keluarga Bu Ningrum (Alena), suaminya tewas tertembak, anaknya yang bernama Ningsih (Nayla) melarikan diri ke Batavia.
Sementara itu, Bu Ningrum lari ke Kampung sebelah untuk mencari perlindungan setelah kampungnya dibumihanguskan Belanda beserta antek-anteknya.
Bu Ningrum bertemu dengan Masnun (Kholiq) yang juga sedang menggagas perlunya bumi pertiwi bebas dari kolonial.
Namun, pada umumnya Desa tersebut terlihat tentram, padahal menurut Masnun sering terjadi percekcokan antar etnis.
Ternyata belakangan diketahui Bu Ningrum, tenangnya Desa secara umum bukan karena bebas dari kolonial Belanda, tetapi karena di Desa itu ada antek Belanda yang bernama Lurah Barga (Rizky).
Lewat Lurah Bargalah Belanda menekan dan mengeruk hasil bumi serta kekayaan milik pribumi untuk disetor ke Batavia.
Melalui Masnun dan Bu Ningrum, warga desa mulai sadar untuk memupuk rasa persatuan dengan semangat sumpah pemuda yang sebelumnya disiarkan lewat media, telah dicetuskan Muhammad Yamin.
Untuk lebih jelasnya, bisa disaksikan langsung dalam pementasan teater Al Marwah, Bagaimana kejamnya Kapten Erling dan perlawanan warga Desa setelah mereka bersatu.
Inilah para pemeran drama sumpah pemuda ‘Demi Darah Pertiwi’
Fikri : Kapten Erling
Abu Ali : Sersan Arthur
Zaenal : Sersan Victor
Dilvis : Sersan Kirchoff
Andini : Narator
Kholiq : Masnun
Rizky : Barga
Arij : Ajudan Barga
Alena : Bu Ningrum
Nayla : Ningsih
Syahla : Martha
Riyanti : Kai Xin
Putri : Ayu
Firaz : Ah Meng
Mika : Tukang sayur
Habiby : Freddy
Riyadi : Simon
Andika : Cecep
Ridwan : Danang. (hp)
Menyala sekali🔥🔥🔥
ReplyDelete