Cecep Serahkan Diri pada Kapten Erling Demi Lindungi Masnun, Pemimpin Pergerakan yang Mereka Tunjuk dari Pentas Teater Al Marwah ‘Demi Darah Pertiwi’

https://herdipamungkas.blogspot.com/2024/10/cecep-serahkan-diri-pada-kapten-erling.html
Pementasan drama fiksi sejarah Sumpah Pemuda 'Demi Darah Pertiwi' Senin, (28/10/2024) di lapang upacara SMA PUQ Al Marwah. Ketika Cecep menyerahkan diri pada Kapten Erling demi melindungi teman seperjuangan, pemimpin pergerakan.

SEBUAH Pergerakan dan perjuangan tentunya memerlukan seorang pemimpin yang sanggup mengikat persatuan yang kuat di antara mereka.

Cecep (Ridwan) rela menyerahkan diri pada Belanda yang dipimpin Kapten Erling (Fikri), demi melindungi Masnun (Kholiq) sebagai pemimpin pergerakan.

Kisah ini merupakan ringkasan dari pentas Teater Al Marwah yang mengambil judul ‘Demi Darah Pertiwi’, digelar hari Senin, 28 Oktober 2024 bertepatan dengan Sumpah Pemuda.

Drama ini bergenre fiksi sejarah yang digagas guru sejarah SMA PUQ Al Marwah, Irma, mendapat dukungan dari Drs. Ahmad Sopwan, akrab disapa Pak Ustadz Opan.

Pada pementasan adegan dua dikisahkan, Masnun meyakinkan penduduk Desa bersama Bu Ningrum (Alena) yang berasal dari desa sebelah, suaminya (Rio) telah tewas tertembak, anaknya Ningsih (Nayla) melarikan diri ke Batavia.

Penduduk desa yang sekilas nampak tenang meski terdiri dari beragam etnis dan agama di dalamnya, padahal kerap terjadi riak-riak pertengkaran antar etnis.

Semisal pertengkaran antara pemuda yang bernama Simon (Riyadi) dengan Danang (Andika), berawal dari hal sepele, hingga jadi persoalan serius.

Semua itu, diusahakan Masnun dan Bu Ningrum agar bersama dalam satu ikatan sumpah pemuda; satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa.

Selain itu, Cecep berusaha ikut mendamaikan mereka, bahkan mengadukannya pada Pak Lurah Barga (Rizky).

Pak Barga ternyata tidak peduli dengan keadaan masyarakat di desanya, apa pun yang terjadi.

Dirinya hanya memungut pajak tinggi terhadap rakyat dan menjaga hubungan baik dengan penjajah Belanda.

Pak Barga sendiri merupakan antek Penjajah, kepanjangan tangan Belanda yang mengeruk hasil bumi untuk kepentingan pribadi dan kolonial.

Di bawah pimpinan Masnun dan sadarnya rakyat akan hal tersebut, maka mereka mulai berani melawan penindas rakyat.

Pak Barga bersama ajudannya yang bengis mulai diusir warganya sendiri dari kampung halaman.

Akhirnya Pak Barga mengadu pada Kapten Erling yang bertabiat kasar, kejam, penindas, tidak segan untuk melepas peluru di kepala orang.

Para pemeran:

Fikri : Kapten Erling

Abu Ali : Sersan Arthur

Zaenal : Sersan Victor

Dilvis : Sersan Kirchoff

Andini : Narator

Kholiq : Masnun

Rizky : Barga

Arij : Ajudan Barga

Alena : Bu Ningrum

Nayla : Ningsih

Syahla : Martha

Riyanti : Kai Xin

Putri : Ayu

Firaz : Ah Meng

Mika : Tukang sayur

Habiby : Freddy

Riyadi : Simon

Andika : Danang

Ridwan : Cecep 

Rio : Suami Ningrum *** (hp)

Post a Comment for "Cecep Serahkan Diri pada Kapten Erling Demi Lindungi Masnun, Pemimpin Pergerakan yang Mereka Tunjuk dari Pentas Teater Al Marwah ‘Demi Darah Pertiwi’"