Surat Nabi Sulaiman 'Alaihissalam itu memiliki kemuliaan
karena adanya sebuah keajaiban yang tidak mungkin bisa dilakukan yang lainnya. (Ilustrasi foto Pixabay)
KISAH Nabi Sulaiman 'Alaihissalam ketika mengirimkan surat kepada Ratu Balqis, menyuruhnya untuk datang, menyerah serta tunduk.
Surat Nabi Sulaiman 'Alaihissalam itu memiliki kemuliaan karena adanya sebuah keajaiban yang tidak mungkin bisa dilakukan yang lainnya.
Perkara itu diakui Ratu Balqis sendiri, sebagaimana disebutkan dalam Al- Quran surat An Naml ayat 29, telah dijatuhkan pada dirinya surat yang mulia.
“Berkata ia (Balqis): "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia.” (QS. An Naml: 29)
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, mulia sebab ia telah melihat keajaiban perkara surat itu, seekor burung yang telah mengantarkan surat kepadanya.
Kemudian burung itu surut mundur darinya sebagai etika kepada raja, penuh hormat. Tentunya hal demikian tidak akan mampu dilakukan sembarang raja.
Setelah menerima surat tadi, lalu Ratu Balqis membacakannya di hadapan para pembesar negara.
Innahū min sulaimāna wa innahū bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i)
“Sesungguhnya (surat) itu berasal dari Sulaiman yang isinya (berbunyi,) “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Naml: 30)
Allā ta‘lū ‘alayya wa'tūnī muslimīn(a).
“Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri!” (QS. An-Naml: 31)
Setelah surat dibacakan mereka mengetahui jika surat tersebut berasal dari Nabi Allah Subhanahu wa ta'ala Sulaiman'Alaihissalam.
Mereka juga belum pernah menerima surat semacam itu yang menggunakan gaya bahasa berpacamasastra tinggi, ringkas, padat, tetapi fasih.
Pengertian dan maksud dari isi surat telah bisa ditangkap meskipun hanya menggunakan sedikit kalimat, namun indah.
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, bahwa para ulama mengatakan tiada seorang pun yang pernah menuliskan Bismillahir Rahmanir Rahim sebelum Nabi Sulaiman'Alaihissalam.
Dalam isi surat tersebut mengingatkan agar jangan berlaku sombong terhadapnya dan supaya datang sebagai orang-orang yang berserah diri.
Firman Allah Subhanahu wa ta'ala;
“Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS. An-Naml: 31)
Menurut Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, disebutkan bahwa janganlah kamu sekalian membangkang dan bersikap sombong terhadapku, tetapi datanglah kalian kepadaku dengan berserah diri.
Menurut Ibnu Abbas dalam keadaan menauhidkan Allah Subhanahu wa ta'ala, sedangkan menurut lainnya dalam keadaan ikhlas.
Sufyan Ibnu Uyaynah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah dalam keadaan taat (tunduk). (herdi pamungkas dari berbagai sumber)
Post a Comment for "Surat Nabi Sulaiman Kepada Ratu Balqis, Disuruh Datang, Nyerah dan Tunduk, Inilah Arab, Latin, serta Terjemahannya"