Semua gunung pada terjadinya hari kiamat akan mengalami keadaan yang sama. (Ilustrasi Foto Pixabay)
UNTUK menaklukan sebuah gunung tentu memerlukan perjuangan dalam mendakinya hingga mencapai ke puncak serta menancapkan bendera.
Di dunia ini banyak sekali gunung-gunung yang berdiri kokoh serta menjulang tinggi seakan-akan puncaknya tembus ke langit.
Gunung Everest, misalnya merupakan salah satu gunung tertinggi di dunia, memiliki ketinggian 29.035 kaki, sekitar lebih dari 8.800 mdpl.
Gunung ini terletak di Pegunungan Himalaya yang merupakan lipatan terbesar dari lempeng tektonik yang ada di India dan Eurasia.
Gunung Aconcagua di jajaran Pegunungan Andes, Gunung Kilimanjaro, Gunung Jayawijaya di Papua, merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
Ternyata para gunung tersebut pada hari kiamat akan mengalami nasib yang sama tidak terkecuali, tidak pengaruh seberapa tinggi dan kokohnya.
Serta seberapa lama manusia melakukan pendakian, seberapa berat dan rumitnya perjalanan menuju puncak.
Semuanya pada hari kiamat sangatlah tidak berarti di hadapan Kemahakuasaan Allah yang telah menciptakannya.
Kemudian muncul pertanyaan mengenai keadaan gunung-gunung pada hari kiamat, Firman Allah Swt.:
“Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung.” (QS. Thaha: 105)
Dikutip dari tafsir Inbnu Katsir, apakah gunung-gunung itu masih tetap ada kelak di hari kiamat, ataukah akan lenyap?
“maka katakanlah, "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) dengan sehancur-hancurnya.” (QS. Thaha: 105)
Maksudnya, Allah melenyapkan dari tempatnya dan menghancurkannya serta menghambur-hamburkannya dengan sehambur-hamburnya.
“maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali.” (QS. Thaha: 106)
Al-qa' dalam ayat tersebut artinya tanah rata, sedangkan safsaf mempunyai arti yang sama untuk menguatkannya.
Sehingga pada waktu bumi menjadi hamparan yang rata, tidak akan nampak lagi gunung yang menjulang dan kokoh.
Selain gunung-gunung sudah rata dengan tanah, di atasnya tidak akan terdapat tumbuh-tumbuhan sama sekali.
Di bumi pada waktu itu tidak akan didapati tempat yang tinggi atau pun rendah, keadaannya betul-betul rata.
“tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.” (QS. Thaha: 107)
Menurut pendapat Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, Al-Hasan Al-Basri, Ad-Dahhak, Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang dari kalangan ulama Salaf
Yakni pada hari itu kamu tidak akan melihat di bumi suatu lembah pun, tidak pula suatu dataran tinggi pun; tiada tempat yang rendah, tiada pula tempat yang tinggi, semuanya rata dan datar.** (herdi pamungkas berbagai sumber)
Post a Comment for "Inilah Keadaan Gunung Gunung yang Kokoh Ketika Terjadi Hari Kiamat, serta Keadaan Bumi Diterangkan dalam Al Quran..."