Ilustrasi Iblis Bukan dari Kalangan Malaikat *foyo Pixabay) |
IBLIS diketahui sebelumnya merupakan makhluk yang taat kepada Allah dan senantiasa sering berbarengan berkumpul dengan para malaikat ternyata bukan dari golongan malaikat.
Hal tersebut sebagaimana diketahui dari salah satu ayat yang terdapat di dalam Al Quran surat Al Kahfi ayat 50.
Dalam ayat tersebut termuat ketika para malaikat bersujud kepada Nabi Adam AS, sementara Iblis menolak untuk bersujud.
Kemudian ayat tadi menyebutkan Jika Iblis itu ternyata termasuk dari golongan jin, artinya dia bukanlah berasal dari malaikat.
“maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin.” (QS. Al-Kahfi: 50).
Iblis yang berasal dari bangsa Jin ini, diciptakan dari bahan yang berbeda dalam proses penciptaannya.
Jin diciptakan dari nyala api, sedangkan malaikat diciptakan dari cahaya, sebagaimana diungkapkan dalam hadist sahih Muslim melalui Siti Aisyah r.a., dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:
“Malaikat diciptakan dari cahaya, iblis (Jin) diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa (tanah liat) yang telah digambarkan kepada kalian.” (HR. Muslim).
Ketika kejadiannya telah tiba, masing-masing wadah dimasak berikut apa yang terkandung di dalamnya, lalu pada saat itu juga dibekalkan kepadanya wataknya.
Awalnya Iblis memiliki sikap yang mirip dengan para malaikat, melakukan ibadah dan ketaatan yang sama dalam hal ibadah.
Sebab itulah maka Iblis dimasukan ke dalam golongan para malaikat saat mendapat perintah dari Allah, namun kemudian durhaka menentang perintah-Nya.
Mengenai asal Iblis ditegaskan Allah dalam ayat ini, jika Iblis itu sebagian dari makhluk jin yang diciptakan dari nyala api.
“Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Shad: 76)
Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa iblis itu sama sekali bukan termasuk golongan malaikat, dan sesungguhnya iblis itu adalah asalnya jin, sebagaimana Adam adalah asal dari manusia.
Hal ini diriwayatkan Ibnu Jarir dengan sanad yang sahih bersumberkan dari Al-Hasan Al-Basri.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa pada asal mulanya iblis adalah segolongan dari kalangan malaikat yang disebut dengan panggilan jin.
Mereka diciptakan dari api yang sangat panas, yang hidupnya di kalangan para malaikat.
Nama iblis adalah Al-Haris, pada asal mulanya ia berada di dalam surga sebagai salah satu penjaganya.
Sedangkan para malaikat diciptakan dari cahaya yang berbeda dengan golongan jin tersebut.
Ad-Dahhak mengatakan bahwa jin yang disebutkan di dalam Al-Qur'an diciptakan dari nyala api, yaitu bagian yang paling atas dari api apabila menyala.
Ad-Dahhak telah meriwayatkan pula dari Ibnu Abbas, bahwa iblis di masa dahulu termasuk golongan para malaikat yang dimuliakan dan dihormati golongannya.
Dia ditugaskan untuk menjaga surga dan diberi kekuasaan di langit dan di bumi. Dan termasuk di antara apa yang telah ditakdirkan oleh Allah ialah iblis mempunyai hati yang angkuh dan sombong.
Ketika iblis melihat dirinya dihormati di kalangan penduduk langit, maka timbullah rasa takabur dalam hatinya yang tidak ada seorang pun mengetahuinya selain Allah Swt.
Dan keangkuhan iblis itu baru tampak saat Allah memerintahkan kepadanya untuk bersujud kepada Adam, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
“ia enggan dan takabur (sombong) dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)
Ibnu Abbas telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
“Dia adalah dari golongan jin.” (QS. Al-Kahfi: 50)
Yakni termasuk penjaga surga, seperti halnya dikatakan kepada seseorang yang berasal dari Mekah Makki dan yang berasal dari Madinah Madani, dan yang berasal dari Kufah Kafi, serta yang berasal dari Basrah Basri.
Ibnu Juraij telah meriwayatkan hal yang semisal dari Ibnu Abbas. Dengan kata lain, yang dimaksud dengan al-jinni di sini adalah dinisbatkan kepada al-jinan, bentuk jamak dari jannah (surga).
Sa'id ibnu Jubair telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa iblis adalah salah satu penjaga surga, ia ditugaskan untuk mengatur urusan langit dan bumi (oleh Allah Swt.).
Hal ini telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir melalui hadis Al-A'masy, dari Habib ibnu Abu Sabit, dari Sa'id dengan sanad yang sama.
Sa'id ibnul Musayyab mengatakan bahwa iblis itu adalah pemimpin para malaikat yang ada di langit yang terdekat.
Ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Khallad ibnu Ata, dari Tawas, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa sebelum melakukan kedurhakaan, iblis termasuk ke dalam golongan malaikat, namanya ialah Azajil.
Iblis termasuk penghuni bumi. dan ia dari kalangan malaikat yang kerjanya paling keras dan paling banyak ilmunya.
Faktor inilah yang mendorongnya bersifat takabur dan sombong. Iblis berasal dari suatu golongan makhluk jin.
Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Saleh maula Tauamah dan Syarik ibnu Abu Namir yang salah seorang atau kedua-duanya dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa sesunguhnya di antara malaikat terdapat segolongan kaum dari jenis jin, dan iblis adalah sebagian dari mereka.
Iblis sering naik turun antara langit dan bumi, kemudian ia durhaka, maka Allah mengutuknya menjadi setan yang dirajam dan menjauhkannya dari rahmat-Nya.
Ibnu Abbas mengatakan, "Apabila dosa seseorang berkaitan dengan masalah kesombongan, maka tidak ditangguh-tangguhkan lagi (hukumannya); dan apabila dosa seseorang hanya berkaitan dengan maksiat, maka masih ditangguhkan."** (hp dari berbagai sumber)
Post a Comment for "Iblis Bukanlah Berasal dari Golongan Para Malaikat, Ternyata Dia dari Bangsa Jin, Inilah Ulasannya..."