Proses Penciptaan Manusia Menurut Al Qur'an, Perkembangan Janin Selama dalam Kandungan

 

Proses Penciptaan Manusia Menurut Al Qur'an, Perkembangan Janin Selama dalam Kandungan


 Ilustrasi foto. Pixabay


Herdi Pamungkas

MANUSIA diciptakan Allah subhanahu wa ta'ala dari saripati tanah yang kemudian menjadi nutfah (air mani) yang bercampur dan tersimpan di tempat yang kokoh (rahim).

Ada pun terkait dengan hal tersebut, Allah subhanahu wa ta'ala melalui firmannya menjelaskan, perkembangan janin selama dalam kandungan.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).” (QS. Al Mu’minun: 12-13).

Diketahui, yang namanya air mani (sperma) bisa terjadi pembuahan karena bertemunya dengan sel telur wanita (ovum).

Hal tersebut terjadi karena adanya hubungan intim antara seorang laki-laki dan perempuan, yang menyebabkan terjadinya ejakulasi.

Selanjutnya terjadi proses bercampurnya antara sperma dan ovum di dalam rahim wanita, lebih dikenal dengan pembuahan.

Mengenai tersimpannya sperma di dalam rahim (tempat yang kokokh) disebutkan pada ayat di atas, sementara menyatunya sperma dan ovum disebutkan di ayat yang mulia ini.

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur.” (QS. Al-Insan: 2).

Penciptaan Nabi Adam alaihissalam sendiri tidaklah melalui proses tersebut, tetapi secara langsung Allah subhanahu wa ta'ala ciptakan dari tanah, mengenai hal ini kita bahas dilain kesempatan.

Kemudian air mani yang telah bercampur itu berproses seiring dengan berjalannya waktu, hingga berubah menjadi segumpal darah.

“Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah.” (QS. Al Mu’minun: 14)

Selanjutnya berbarengan dengan bergeraknya sang waktu, segumpal darah yang terdapat dalam rahim mengalami fase perubahan berikutnya.

Segumpal darah perlahan berubah menjadi segumpal daging, yang belum memiliki bentuk apa pun, hingga menuju perubahan berikutnya.

“lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging.” (QS. Al Mu’minun: 14)

Setelah mengalami fase perubahan dari segumpal darah menjadi segumpal daging, lalu Allah subhanahu wa ta'ala menjadikannya tulang belulang.

“dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang.” (QS. Al Mu’minun: 14)

Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, artinya, Kami beri bentuk sehingga mempunyai kepala, dua tangan dan dua kaki berikut tulang-tulangnya, otot-ototnya, dan urat-uratnya.

Kemudian tulang belulang tadi dibungkus dengan daging, yang mengikatnya yang memperkuatnya.

“lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.” (QS. Al Mu’minun: 14)

Kemudian mengalami perubahan berikutnya menjadi makhluk yang berbentuk lain, pada masa inilah merupakan awal perkembangan bayi dalam rahim, ruh pun mulai ditiupkan.

“Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.” (QS. Al Mu’minun: 14)

Dikutip dari tafsir Ibnu Katsir, kemudian Kami tiupkan ke dalam tubuhnya ruh, hingga ia dapat bergerak hidup dan menjadi makhluk lain yang mempunyai pendengaran, penglihatan, perasaan, gerak, dan getaran.

“Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. Al Mu’minun: 14)

Demikianlah proses penciptaan manusia menurut Al Quran, diurai dengan sangat jelas hingga bisa dibuktikan dengan teknologi masa kini.

Seperti diketahui, turunnya ayat ini sekitar 1400 tahun yang lalu, belumlah ada alat secanggih jaman sekarang yang bisa melihat isi rahim atau lebih dikenal USG (ultrasonography). Wallahu a'lam bishawab.**

 

Post a Comment for "Proses Penciptaan Manusia Menurut Al Qur'an, Perkembangan Janin Selama dalam Kandungan"