Penciptaan Nabi Adam Menurut Al Quran dan Hadist, Sebab Warna Kulit Turunannya Berbeda, di Berbagai Bangsa

 

Penciptaan Nabi Adam Menurut Al Quran dan Hadist, Sebab Warna Kulit Turunannya Berbeda, di Berbagai Bangsa

 Ilustrasi. foto Pixabay


Herdi Pamungkas

PENCIPTAAN Nabi Adam alaihissalam menurut Al Quran dan Hadist, serta mengapa keturunannya memiki warna kulit yang berbeda-beda di berbagai bangsa dan negara?

Padahal semua manusia yang ada di muka bumi ini satu bapak, satu nenek moyang, tidak lain ayah mereka Nabi Adam alaihissalam dan Ibunya Bunda Hawa.

Tentu saja semua ini akan terjawab jika dikembalikan pada yang menciptakannya, Dia Yang Maha Tahu, Maha Menciptakan, Allah subhanahu wa ta'ala.

Kita akan memulai dari awal mula pencipataan Nabi Adam alaihissalam itu sendiri, Allah subhanahu wa ta'ala menginformasikan seluruh makhluk ciptaannya baik yang ada di dunia kasat mata (nyata) mau pun di alam gaib.

Dia kabarkan asal bahan untuk menciptakannya hingga proses penciptaannya, demikian pula dengan nenek moyang manusia.

Adam alaihissalam merupakan manusia pertama yang Allah subhanahu wa ta'ala ciptakan sebagai cikal bakal penghuni bumi.

Tidak hanya disebutkan nama Adam, tetapi Allah subhanahu wa ta'ala pun menjelaskan mengenai proses penciptaannya.

Nabi Adam alaihissalam, Allah subhanahu wa ta'ala ciptakan dari tanah liat yang telah mengering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (QA. Al-Hijr, ayat 26)

Tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk tadi tercipta dan berwujud seperti layaknya manusia, namun masih terbujur kaku, laksana mayat.

Wujud Adam alaihissalam tidak bisa bergerak sama sekali, tanpa adanya ruh yang bersarang dalam tubuhnya.

Namun, sebelum Adam alaihissalam dihidupkan Allah subhanahu wa ta'ala, marilah kita menelusuri asal tanah yang menjadi bahan penciptaannya.

Setelah kita mengetahui asal tanah yang dijadikan bahan untuk membuat wujud Nabi Adam alaihissalam, maka setidaknya pertanyaan awal akan terjawab. Mengapa keturunannya memilki warna kulit yang berbeda? Sesuai dengan bangsa dan negara yang didiaminya hingga kini?

Mengenai hal tersebut, diungkapkan dalam kitab tafsir Ibnu Katsir dengan mengetengahkan sebuah hadist sebagai berikut.

“Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa'id, telah menceritakan kepada kami Auf, telah menceritakan kepada kami Usamah ibnu Zuhair, dari Abu Musa, dari Nabi shalallahu alaihi wassalam, yang telah bersabda: Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh bumi, maka Bani Adam muncul sesuai dengan tabiat tanah; di antara mereka ada yang berkulit merah, ada yang berkulit putih, ada yang berkulit hitam, serta ada yang campuran di antara warna-warna tersebut; dan ada yang buruk ada yang baik, ada pula yang campuran di antara baik dan buruk.”

Abu Daud dan Turmuzi telah meriwayatkannya melalui berbagai jalur dari Auf Al-A'rabi dengan lafaz yang semisal dan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.

Demikian penjelasan mengenai asal tanah yang dijadikan bahan penciptaan Nabi Adam alaihissalam, bahkan kiranya hadist di atas cukup jelas.

Kita kembali pada Nabi Adam alaihissalam setelah Allah subhanahu wa ta'ala ciptakan, sebelum diberi ruh hanyalah wujud kaku yang tidak bisa bergerak.

Kemudian, setelah Allah subhanahu wa ta'ala menyempurnakan kejadiannya, meniupkan ruh pada wujud Adam yang tergeletak tanpa daya, hingga bisa bangkit dan berkata-kata.

Setelah ruh ditiupkan Adam hidup dan bangkit, maka Allah subhanahu wa ta'ala memerintahkan kepada para malaikat dan yang hadir disitu termasuk jin (iblis) untuk bersujud.

“Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.” (QS. QA. Al-Hijr, ayat : 29).

Ketika para malaikat semuanya bersujud, ada yang melakukan pembangkangan dan penolakan, tidak lain Iblis. Tidak mau mengikuti perintah Allah subhanahu wa ta'ala untuk bersujud pada Nabi Adam alaihissalam.

Mengenai pembangkangan dan penolakan Iblis pada Allah subhanahu wa ta'ala, ketika diperintahkan untuk bersujud pada Adam tersirat dalam ayat yang mulia.

"Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau lelah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” (QS. Al-Hijr: 33)

Demikianlah proses penciptaan Nabi Adam alaihissalam, sebagai nenek moyangnya manusia yang ada di alam dunia ini. Wallahualam.

 

 

Post a Comment for "Penciptaan Nabi Adam Menurut Al Quran dan Hadist, Sebab Warna Kulit Turunannya Berbeda, di Berbagai Bangsa "