Herdi Pamungkas
“Jum, kemana si Kabayan ditunggu dari pagi belum jol keneh wae?”
“Ari kamu gimana, Kemed? Make nanya segala kepada saya, bukanya kita berdua teh kapanan menunggu si Kabayan dari pagi?”
:Heueuhnya, Bray?” Kemed mendongak ke arah jalan yang nampak lengang.
‘Hanas bawa eupan banya! Si Kanayannya tidak jadi mancing lagi?”
“Moal kitu si Kabayan lupa, Bray?” kerur Kemed.
“Tapi tidak mungkin, biasanya dia mah tidak akan pernah lupa kalau diajak mancing. Apalagi ini mah gratisan!” Ajum bangkit dari duduknya seraya menoleh ke arah jalan.
“Rapi kenapa atuh sudah hampir wance pecat sawed belum juga nongol?”
“Dari pada kita menduga-duga apakah tidak lebih baik kita langsung datang ke rumahnya?”
“Ah, kamu mah aneh, Bray? Jika memang kita mau nyampeur ke rumahnya rek naon oge kita mesti lama-lama menunggu di sini?”
“Sudahlah, tidak perlu menyalahkan masa lalu. Mendingan sekarang mah kita datangi saja ke rumahnya, Brow?”
“Bukannya dari tadi atuh, meureun kita teh tidak menunggu-nunggu hingga ngalelentuk di sini!”
“Cikeneh ku saya diberitahu, jangan dsampai menyalahkan masa lalu. Hayu sekarang mah kita langsung ke rumahnya!”
“Hayulah!”
Lalu keduanya datang beriringan menuju ke rumah Kabayan,tetapi sesampainya ke tempat yang dituju Kabayan tidak tidak ada.
“Kosongng geuning imahna! Nyi Iteung juga tidak nyampak.” Ujara Kemed.
“Bagaimana kalau kita ke rumah Abah. Siapa tahu dia tahu jaraknya juga tidak jauh dari sini.” Timpal Ajum.
“Bailk kalau begitu,” Kemed hanya menganggukan.
Mereka berjalan beriringan. Tidak lama juga sudah sampaimkr\e pekarangan rumah Abah, mertuanya si Kabayan.
“Kebetulan Abah ada!” Ajum nunjuk .
Kenetulam Abah sedang membetulkan jaring ikana di depan rumahnya, sambil ngahariring melantunkan lagu lawas.
“Sampurasun, Bah,” ujar Kemed pelan.
“Abah menengok ke arah datangnya suara.
“Kemed, Ajum, mau pada mancing di mana jam segini?”
“Itu di kolamnya pak Haji, Bah.” Jawab Ajum. “Mau nanya, Bah?”
“Nanya naon, Jum?”
“Si Kabayan di mana?”
“Heuh, si Borokok. Teu bebeja kitu ka maraneh semua?”
“Tidak, Bah.”
“Ka Alfamart terdekat jeung Nyi Iteung. Teu bebeja kepada kalian kalau si kabayan mau mancing di Alfamart?”
“Mancing di Alfamart?” keduanya mengerutkan kening.***
Post a Comment for "Alfamart Terdekat"