Pernah bertanya seorang Arab Badui kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mengenai keberadaan Tuhan, apakah dekat atau jauh? (Ilustrasi foto Pixabay)
KETIKA Itu ada seorang Arab Badui yang bertanya kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam mengenai keberadaan Tuhan, apakah dekat atau jauh?
Pertanyaan tersebut dilontarkan orang Arab Badui yang ada kaitannya dengan doa, seandainya Tuhan dekat maka cukup dengan berbisik, seandainya jauh maka harus menyeru (berteriak).
Hal ini sebagaimana dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir, ketika menafsirkan surat Al-Baqarah ayat 186;
Pada sebuah riwayat disebutkan; Ibnu Abu Hatim mengatakan, ayahku telah menceritakan kepada kami, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Abdah ibnu Abu Barzah As-Sukhtiyani, dari As-Silt ibnu Hakim ibnu Mu'awiyah (yakni Ibnu Haidah Al-Qusyairi), dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa ada seorang penduduk Badui bertanya, "Wahai Rasulullah, apakahTuhan kita dekat, maka kita akan bermunajat (berbisik) kepada-Nya, ataukah Dia jauh, maka kita akan menyeru-Nya?" Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam diam, tidak menjawab. Maka Allah Subhanahu wa ta'ala menurunkan firman-Nya:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Aku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku.”
Berdasarkan ayat di atas sebagai jawaban atas pertanyan orang Arab Badui tersebut, sudah jelas bahwa Allah Subhanahu wa ta'ala itu dekat.
Allah akan mengabulkan setiap orang yang berdoa kepada-Nya, untuk itu maka hendaklah beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan menjalankan segala perintah-Nya. (herdi pamungkas)
Post a Comment for "Apakah Tuhan Kita Dekat Atau Jauh? Inilah Jawaban Rasulullah..."