Dianjurkan untuk beriman dan membelanjakan hartanya di jalan ketaatan kepada Allah, menafkahkan sebagian niscaya akan memperoleh pahala yang besar. (Ilustrasi foto Pixabay
MANUSIA Dianjurkan untuk beriman dan membelanjakan hartanya di jalan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, menafkahkan sebagian niscaya akan memperoleh pahala yang besar.
“Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala besar.” (QS. Al-Hadid: 7)
Ayat yang mulia tadi, menurut tafsir Ibnu Katsir mengandung anjuran untuk beriman dan membelanjakan harta di jalan ketaatan.
Ayat lain juga menyebutkan supaya manusia beriman kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, bahkan diingatkan jika rasul juga menyeru untuk beriman kepada Tuhannya.
“Dan mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul menyeru kamu agar kamu beriman kepada Tuhanmu.” (QS. Al-Hadid: 8)
Faktor apa yang menghalang-halangi diri manusia untuk beriman, padahal Rasul ada di antara mereka yang menyeru ke arah itu.
Selain menjelaskan alasan-alasan dan bukti-bukti yang membenarkan tentang apa yang disampaikan kepadanya.
Telah diriwayatkan sebuah hadist melalui berbagai jalur dalam permulaan Syarah Kitabul Iman dari kitab Sahih Bukhari.
Pada suatu hari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam telah bersabda kepada para sahabatnya:
"Orang mukmin manakah yang imannya paling kalian kagumi?” Mereka menjawab, "Para malaikat.” Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, "Dan mengapa mereka tidak beriman, sedangkan mereka berada di sisi Tuhan mereka.” Mereka berkata, "Kalau begitu, para nabi.”
Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam menjawab, "Mengapa mereka tidak beriman, sedangkan wahyu diturunkan kepada mereka?”
Mereka berkata, "Kalau begitu, kami.” Nabi Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, "Mengapa kamu tidak beriman, sedangkan aku berada di antara kalian? Tetapi orang mukmin yang paling menakjubkan keimanannya ialah suatu kaum yang datang sesudah kalian; mereka hanya menjumpai lembaran-lembaran (mushaf), lalu mereka beriman dengan semua yang terkandung di dalamnya.” (HR. Bukhari)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, bahwa ia telah menyebutkan sebagian dari masalah ini, diungkapkan dalam permulan tafsir surat Al-Baqarah ayat 3.
“(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib.” (QS. Al-Baqarah: 3) (hp)
Post a Comment for "IMAN MENAKJUBKAN! Anjuran Beriman dan Membelanjakan Harta di Jalan Ketaatan"