Iblis Bocorkan Rahasiah Orang yang Tidak Bisa Digoda Setan

 

 Ilustrasi Foto Pixabay

KETIKA Dirinya sudah menjadi makhluk terkutuk serta terusir dari surga, Iblis bukannya bertobat dan memohon ampun atas kesalahannya, tetapi justru seakan bersumpah untuk menciptakan permusuhan abadi dengan manusia.

Iblis benar-benar ingin menjerumuskan Adam berserta keturunannnya ke dalam neraka, sebagaimana taqdir dirinya.

Sehingga Iblis meminta umur panjang (sampai manusia dibangkitkan) dan ingin menyesatkan seluruh keuturunan Adam (manusia) agar memandang baik perbuatan yang buruk.

Seperti ditulis pada tulisan (Ini) sebelumnya.

Allah subhanahu wa ta'ala dalam ayat yang mulia ini mengingatkan bahwa, Syaitan merupakan musuh bagi manusia.

“Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Faathir: 6)

Semua manusia keturunan Adam akan digiring dan tergoda Iblis hingga terjerumus pada kesesatan.

Bukankah, yang pertama kali digoda Iblis (Syaitan) Nabi Adam alaihissalam beserta istrinya hingga dikeluarkan dari surga?

Akibat dikeluarkannya nenek moyang manusia dari surga yang penuh dengan bermacam-macam kenikmatan, kini manusia harus berada di muka bumi.

Manusia penghuni muka bumi, keturunan Adam tidak bisa terlepas dari godaan Iblis beserta balatentaranya.

Mereka semuanya akan digoda dan digiring pada kesesatan serta akan memandang baik perbuatan-perbuatan maksiat, sebagaimana disebutkan sebelumnya.

Namun, ternyata tidaklah semua manusia bisa digiring Iblis pada kesesatan. Tidak semua manusia akan bertekuk lutut pada godaan Iblis.

Iblis sendiri mengungkapkan hal tersebut, seperti halnya tertuang dalam ayat yang mulia ini.

“Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,” (QS. Al Hijr: 39)

“kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." (QS. Al Hijr: 40)   

Merekalah hamba-hamba Allah subhanahu wa ta'ala yang mukhlis, yang tidak dapat diganggu dan disesatkan Iblis.

Sedangkan yang maksud dengan mukhlis, seperti dikutip dari tafsir kemenag; orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah subhanahu wa ta'ala. Wallahu a'lam bishawab.**(hp dari berbagai sumber)

 

Location:

Share :