Herdi Pamungkas
Pintu surga istri lewat suami, sebagaimana akan dijelaskan dan disebutkan di bawah ini seperti halnya tesirat di dalam Al-Quran dan Hadist.
Seorang istri yang salih taat pada Allah dan menjaga kehormatan dirinya ketika suaminya tidak (menyertainya) ada, Allah azza wa jalla berfirman;
"..Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka)..." (Qs. Aan-Nisa: 34)
Istri salihah merupakan dambaan setiap suami, sebaik-baiknya perbendaharaan seorang lelaki, dengan sifat seperti diungkapkan dalam hadist berikut;
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri salihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan menaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud)
Seorang istri yang salihah tidak sulit untuk masuk surga ketika dia sesuai dengan 4 kriteria yang disebutkan dalam hadist berikut ini;
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Allah Allah azza wa jalla menciptakan segala sesuatu di dunia ini dengan berpasang-pasangan. Tidak lain agar manusia mengingat kemahabesaran-Nya, Allah azza wa jalla berfirman;
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyaat :49)
"Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.¨(QS. Yaa Siin:36)
Karena Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan berpasang-pasangan, maka barang tentu akan terjadi perkawinan dengan lawan jenisnya. Seperti halnya kambing jantan akan memiliki rasa ketertarikan pada kambing betina, begitu pula manusia. Laki-laki akan menyukai lawan jenisnya perempuan, Allah azza wa jalla berfirman;
"Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan,.." (QS. Ali Imran: 14)
Akibat saling suka dengan lawan jenis dan tumbuhnya rasa cinta, maka manusia diperintahkan agar menikah, seperti difirmankan berikut ini;
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendiri (bujangan) di antara kalian dan orang-orang shaleh diantara para hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka dalam keadaan miskin, Allah-lah yang akan menjadikan kaya dengan karunia-Nya." ( QS. An-Nur: 32)
Setiap orang yang menikah tentu mengharapkan terbentuknya keluarga (samawa) sakinah, mawaddah, warohmah. Rumah tangga yang tentram, penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang, Allah azza wa jalla berfirman;
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum: 21)
Seorang suami tentu mengharapkan istri yang shalihah sebaliknya perempuan pun demikian. Keimanan, kesalihan seorang suami bisa membawanya ke surga, termasuk anak dan seluruh keturunannya yang mengikuti jejaknya, Allah azza wa jalla berfirman;
"Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya." (Qs. At-Tur: 21)
Untuk mendapatkan surga itu hendaklah manusia berlomba-lomba, sebagaimana disebutkan dalam firman berikut;
“Untuk mendapatkan keindahan surga itu, hendaknya manusia berlomba-lomba.” (QS. Al-Muthaffifin: 26)
Allah azza wa jalla berfirman ketika Nabi Ibrahim alaihissalam berdoa agar termasuk orang yang mewarisi surga;
"dan jadikanlah aku termasuk orang yang mewarisi surga yang penuh kenikmatan," (QS. Asy-Syu'ara': 85)
Bahkan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam memotivasi umatnya agar meminta surga firdaus dalam doanya, sebagaimana disebutkan dalam hadist berikut;
"Di surga itu terdapat seratus tingkatan, Allah menyediakannya untuk para mujahid di jalan Allah, jarak antara keduanya seperti antara langit dan bumi. Karena itu, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus, karena sungguh dia adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi. Di atasnya ada Arsy Sang Maha Pengasih, dan darinya sumber sungai-sungai surga.” (HR. Bukhari dan Ibnu Hibban).
Orang yang beriman ada keharusan untuk menjaga keluarga dari panasnnya api neraka, Allah Azza Wa Jalla berfirman;
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (At-Tahrim: 6)
Terutama kepala keluarga (suami) sudah semestinya mengarahkan keluarga untuk tetap mentaati perintah-perintah Allah. Meningkatkan ketaqwaan.
Ketika seluruh keluarga punya cita-cita yang
sama, membentuk keluarga samawa yang tentu saja tujuan akhirnya berharap
mendapatkan akibat baik yaitu surga. Sudah semestinya menciptakan kekompakan
untuk mau diatur dengan aturan Allah, mengikuti, dan mencontoh Rasulullah
shallallahu alaihi wa sallam, Wallahu a'lam.
Post a Comment for "Pintu Surga Istri Lewat Suami Sebutkan dan Jelaskan, 4 Kriteria Wanita Masuk Surga dari Pintu Manapun"