Kisah Nabi Yusuf Episode 2: Saudara-saudaranya Cemburui Sang Ayah Karena Beda Perlakukan

Mimpi itu menjelaskan isyarat Yusuf akan dipilih sebagai seorang Nabi serta beberapa karunia lain yang akan diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala kepadanya.(Ilustrasi foto Pixabay)

Oleh Herdi Pamungkas

KISAH Sebelumnya menceritakan Yusuf menghadap ayahnya serta mengemukakan tentang mimpinya.

Selanjutnya sang ayah, Nabi Ya’qub Alaihissalam meminta Yusuf untuk merahasiakan mimpinya dari saudar-sadaranya.

Dimana mimpi itu menjelaskan tentang isyarat Yusuf akan dipilih sebagai seorang Nabi serta beberapa karunia lain yang akan diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala kepadanya.

Kemudian Alquran ayat berikutnya menjelaskan mengenai sikap dari putra-putra Nabi Ya’qub Alaihissalam yang lainnya terhadap Yusuf.

Sesungguhnya di dalam kisah Yusuf bersama saudara-saudaranya ini terdapat tanda-tanda kekusaan Allah Subhanahu wa ta'ala dan pelajaran yang sangat berharga bagi mereka yang bertanya tentang kisah ini.

Kisah ini menjadi sebuah bukti kebenaran Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam sebagai utusan Allah, sebab secara gamblang beliau mampu menjelaskan kisah Nabi Yusuf Alaihissalam.

Pelajaran yang bisa diambi dari kisah ini dimulai ketika saudara-saudara Yusuf yang berbeda ibu mulai menunjukan sikap cemburunya, karena seakan merasakan beda perlakukan dalam mencurahkan kasih sayang.

Mereka menganggap Yusuf dan saudaranya Benyamin yang terlahir dari satu ibu yang sama sangat dicintai ayahnya, Nabi Ya’qub Alaihissalam.

Cinta ayahnya terhadap Yusuf dan Bunyamin dinilai melebihi cintanya terhadap mereka yang berbeda ibu.

"Sesungguhnya Yusuf dan saudara kandungnya, Bunyamin lebih dicintai ayah daripada kita,” ucap mereka saat berbincang antara satu dengan yang lainnya.

Padahal mereka memiliki anggapan termasuk golongan yang kuat serta mampu membantu keluarganya dalam segala urusan.

“Padahal kita adalah satu golongan yang kuat dan mampu membantu segala urusannya,” lanjutnya.

Mereka punya anggapan ayahnya telah melakukan kekeliruan yang nyata karena lebih mencintai Yusuf dengan Bunyamin ketimbang mereka.

 “Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata karena lebih mencintai Yusuf dan Bunyamin dari pada kita,” ujarnya. (bersambung...)

 

Referensi :

1.      Alquran Surat Yusuf Ayat 7-8

2.      Tafsir Kemenag RI

 

Location:

Share :