Ilustrasi foto Pixabay
Herdi Pamungkas
SETIAP amal baik yang dikerjakan manusia diberi nilai, satu kebaikan senilai sepuluh kali lipat, seperti disebutkan dalam firman berikut;
"Barangsiapa berbuat kebaikan mendapat balasan sepuluh kali lipat amalnya. Dan barangsiapa berbuat kejahatan dibalas seimbang dengan kejahatannya. Mereka sedikit pun tidak dirugikan (dizalimi)." (QS. Al-An’am : 160)
Ibnu Katsir menjelaskan, Ayat yang mulia ini merupakan rincian dari apa yang diglobalkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:
Barang siapa yang datang dengan (membawa) kebaikan, maka baginya (pahala) yang lebih baik dari pada kebaikannya itu. (QS. Al -Qashash: 84 dan An-Naml: 89)
Banyak hadist yang menyebutkan hal yang serupa dengan makna ayat ini, antara lain ialah apa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad ibnu Hambal.
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Affan, telah menceritakan kepada kami Ja'far ibnu Sulaiman, telah menceritakan kepada kami Al-Ja'd Abu Usman, dari Abu Raja Al-Utaridi, dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda dalam riwayat yang dikemukakannya dari Tuhannya, yaitu: Sesungguhnya Tuhan kalian adalah Maha Penyayang. Barang siapa berniat melakukan suatu kebaikan, lalu ia tidak mengerjakannya, dicatatkan baginya pahala satu kebaikan, dan jika ia mengerjakannya, maka dicatatkan baginya sepuluh pahala kebaikan sampai tujuh ratus pahala kebaikan hingga lipat ganda yang sangat banyak Barang siapa berniat hendak mengerjakan suatu kejahatan, lalu ia tidak melakukannya, maka dicatatkan baginya pahala satu kebaikan. Jika ia melakukannya, maka dicatatkan baginya dosa satu kejahatan atau Allah menghapuskannya. Dan tidak ada seorang pun yang binasa karena Allah melainkan hanyalah orang yang (ditakdirkan) binasa.
Demikianlah Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya mengenai ayat tersebut di atas. Sedangkan bagi mereka yang mengerjakan ibadah puasa memiliki nilai pahala yang berbeda, seperti disebutkan dalam hadist berikut;
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ampunan dan pahala yang besar
Allah menyediakan ampunan dan pahala yang besar bagi laki-laki dan prempuan yang beriman, patuh, bersabar, bersedekah dan berpuasa. Allah SWT berfirman;
“Sungguh, laki-laki dan perempuan muslim, laki-laki dan perempuan mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. A-Ahzab: 35)
Selain pahala dan ampunan yang besar dari Allah SWT, puasa pun dapat membentengi manusia dari nafsu syahwat. Allah SWT berfirman;
“Wahai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu ba’ah (Yang mampu menikah dengan berbagai persiapannya) hendaklah menikah, karena menikah lebih menundukkan pandangan, dan lebih menjaga kehormatan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, hendaklah puasa karena puasa merupakan wijaa’ (pemutus syahwat) baginya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ibadah puasa, selain kita bisa meraih ampunan dan pahala yang besar juga bisa mengantar kita masuk surga seperti disebutkan dalam hadist berikut;
“Wahai Rasulullah, tunjukkan padaku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke surga? ; beliau menjawab : “Atasmu puasa, tidak ada (amalan) yang semisal dengan itu” (HR. Nasa’i dan Ibnu Hibban)
Orang-orang yang menjalankan ibadah puasa akan memasuki pintu di surga yang dinamakan Ar Rayyan, seperti disebutkan dalam hadist berikut;
“di surga ada delapan pintu, diantaranya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa” (HR. Bukhari). Wallahu a'lam.**
Post a Comment for "Puasa Ramadhan, Raih Ampunan dan Pahala yang Besar, Dorong Manusia Masuk Surga... "