foto. Pixabay
Herdi Pamungkas
SHOLAT termasuk rukun islam yang ke dua dan hukumnya wajib bagi kaum muslimin yang sudah balig. Yakni sholat lima waktu sehari semalam, ada pun pelaksanaanya ditentukan waktunya. Seperti disebutkan dalam firman berikut;
"Sungguh, sholat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman." ( Q.S An-Nisa: 103)
Sedangkan mengenai waktu pelaksanaannya seperti diungkapkan dalam hadist berikut ini;
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Waktu Zhuhur dimulai sejak matahari sudah tergelincir sampai bayang-bayang seseorang sama dengan tingginya selama belum masuk waktu Ashar. Waktu sholat Ashar selama matahari cahayanya belum menguning. Waktu sholat Maghrib selama syafaq (cahaya merah) belum hilang. Waktu sholat Isya’ hingga pertengahan malam dan waktu sholat Shubuh dimulai dari terbitnya fajar sampai terbitnya matahari.” (HR. Muslim)
sholat merupakan bentuk penghambaan manusia terhadap Allah, tiada tuhan yang berhak disembah selain Dia.
"Sesungguhnya Aku ini Allah, tiada tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan laksanakanlah sholat untuk mengingat-Ku." (Q.S Thaha: 14)
Ketika orang berdiri hendak menegakan sholat artinya dia telah menjalankan perintah agama untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena menjalankan agama. Seperti halnya difirmankan dalam ayat berikut;
"Padahal mereka hanya diperintah untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena
menjalankan agama, dan juga agar mereka menegakkan sholat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)." (Q.S Al-Bayyinah: 5)
Perintahkanlah keluarga
Selain sebagai kepala keluarga yang menegakan sholat, kita pun diperintahkan untuk mengajak keluarga agar bersama-sama mejalankan perintah tersebut, meski pun terkadang berat dalam melaksanakannya, perlu bersabar, seperti firman berikut ini;
"Dan perintahkanlah keluargamu untuk melaksanakan sholat dan bersabarlah dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa." (Q.S Thaha: 132)
Bahkan anak-anak pun harus diajari, diperintahkan untuk memulai belajar melaksanakan sholat, sehingga setelah menginjak usia balig dia sudah terbiasa dengan yang kita ajarkan. Digambar dalam Al-Quran ketika Lukman memberi pelajaran pada anaknya, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman sebagai berikut;
"Wahai anakku, kerjakanlah sholat dan perintahlah (manusia) untuk berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari perbuatan mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting." (Q.S Luqman: 17)
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda, ”Ajarkanlah anakmu tata cara sholat ketika telah berusia tujuh tahun. Dan pukullah dia pada saat berusia sepuluh tahun (apabila meninggalkannya).” (Riwayat Tirmidzi).
Selain mendidik anak cucu kita untuk berdiri menegakan sholat, juga alangkah tepatnya dibarengi dengan mendoakannya seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim AS. seperti difirmankan berikut ini;
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap menegakkan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (Q.S Ibrahim: 40)
Seperti kita ketahui sholat itu hukumnya wajib, maka setiap perkara yang wajib tentu ada konsekuensinya. Jika tidak dilaksanakan akan masuk neraka dan jika dijalankan maka akan mendapat pahala (surga), Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman;
"(Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, serta orang yang memelihara salatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya." (Q.S Al-Mukminun: 1-11)
Sedangkan bagi orang yang tidak melaksanakan sholat maka dia harus siap-siap menanggung akibatnya, yaitu mendapat tempat di dalam neraka, seperti difirmankan berikut ini;
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan, berada di dalam surga, mereka tanya menanya, tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, “Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan sholat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”.” (QS. Al Mudatstsir : 38-47).***
Post a Comment for "Neraka Untuk Orang yang Tidak Shalat, Perintah Menyeru Kepada Keluarga untuk Mendirikan Sholat Termaktub dalam Surah Thaha "