Ilustrasi (foto.Pixabay)
HIJRAHNYA Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dari Makah menuju Yatsrib, yang kemudian dikenal dengan nama Madinah merupakan perintah dari Allah Subhanahu Wa ta'ala.
Hal tersebut tertuang dalam Al Quran surat An-Nisa ayat 100, bagi mereka yang menjalankan hijrah di jalan Allah.
“Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak.” (QS. An-Nisa: 100)
Ayat ini jelas mengingatkan kepada mereka yang melakukan hijrah di jalan Allah tidak perlu khawatir, ke mana pun orang mumin pergi dia akan menemukan tempat berlindung dan penghidupan.
Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan, Ayat ini menganjurkan untuk berhijrah dan memberikan semangat untuk memisahkan diri dari orang-orang musyrik, bahwa ke mana pun orang mukmin pergi, niscaya ia dapat menemui tempat berlindung dan penghidupan yang menaunginya.
Di dalam lanjutan ayat ini dijelaskan pula, bagi mereka yang berhijrah serta keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, meski pun belum sampai pada tujuan, lalu kematian menimpa dirinya maka pahalanya sudah ditetapkan bagi dirinya.
“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah.” (QS. An-Nisa: 100)
Dengan kata lain, barang siapa yang keluar dari rumahnya dengan niat untuk berhijrah, lalu di tengah jalan ia meninggal dunia, maka ia telah memperoleh pahalanya di sisi Allah, yaitu pahala orang yang berhijrah.
Namun, Abu Bakar As Siddiq Bersama Rasulullah merupakan orang terakhir yang melakukan perjalannan hijrah dari Makah ke Madinah.
Beliau mengutamakan dulu para sahabat beserta umatnya yang berangkat lebih dulu menuju Yatsrib, terutama sekali agar terhindar dari kejahatan kaum kafir Quraisy.
Mengetahui hal tersebut Abu Jahal beserta kelompoknya mengadakan pertemuan darurat di pertemuan di Darun Nadwah.
Mereka merencanakan strategi yang harus diperbuat demi mencegah perkembangan Islam yang lebih luas. (bersambung...)
Post a Comment for "Kisah Abu Bakar As Siddiq bersama Rasulullah di Gua Tsur, Diabadikan dalam Al Quran, pada Peristiwa Hijrah bersama Nabi Muhammad ke Yatsrib (1)"