 |
| Istri al-Aziz tertarik terhadapnya, demikian juga Nabi Yusuf Alaihissalam memiliki hasrat terhadap wanita tersebut. Seandainya Nabi Yusuf Alaihissalam tidak melihat tanda dari Tuhannya, niscaya ia juga akan terjatuh ke dalam perbuatan maksiat. (Ilustrasi foto Pixabay) |
Oleh Herdi Pamungkas
KISAH Sebelumnya Istri al-Aziz mengunci Nabi Yusuf Alaihissalam di dalam kamar bersamanya, karena hasrat dan kertertarikannya. Kemudian merayu dan membujuknya untuk melakukan perbuatan yang buruk dan keji.
Wanita itu, setelah berada di dalam kamar dan semua pintunya dikunci dari dalam, kemudian mengharapkan Nabi Yusuf Alaihissalam untuk melayani nafsu berahinya.
Istri al-Aziz tertarik terhadapnya, demikian juga Nabi Yusuf Alaihissalam memiliki hasrat terhadap wanita tersebut.
Seandainya Nabi Yusuf Alaihissalam tidak melihat tanda dari Tuhannya, niscaya ia juga akan terjatuh ke dalam perbuatan maksiat.
Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala menguatkan imannya, sehingga dipalingkan-Nya Nabi Yusuf Alaihissalam dari perilaku yang buruk dan keji.
Karena sesunguhnya dia, Nabi Yusuf Alaihissalam merupakan hamba yang terpilih untuk mengemban risalah Allah Subhanahu wa ta'ala dan selalu mentaati pada perintah-Nya.
Nabi Yusuf Alaihissalam yang menolak hasrat perempuan itu pergi untuk menghindarinya, maka kemudian keduanya pun lari berkejaran menuju pintu.
Perempuan itu mencoba menghalangi Nabi Yusuf Alaihissalam yang akan keluar menju pintu dengan menarik baju gamisnya dari belakang hingga koyak.
Pada saat Nabi Yusuf Alaihissalam berhasil membuka pintu dan hendak keluar, keduanya mendapati suami perempuan itu tepat di depan pintu.
Maka ketika itu pula al-Aziz menyaksikan istrinya bersama Nabi Yusuf Alaihissalam keluar dari pintu. Saat itu pula istrinya langsung berkata, "Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu wahai paduka, selain dipenjarakan atau dihukum dengan siksa yang pedih?"
Istri al-Aziz mengatakan demikian tidak lain hanya untuk menutupi kesalahannya yang telah dilakukan dan menjaga nama baik dirinya. (bersambung...)
Referensi :
1. Alquran Surat Yusuf Ayat 24 - 25
2. Tafsir Kemenag RI
Post a Comment for "Kisah Nabi Yusuf Episode 11: Nafsu Berahi dan Baju yang Koyak"