Kengerian Hari Kiamat, Ketika Langit Digulung, Bintang Bintang Berjatuhan, Mendidihnya Air Laut, Kemanakah Manusia Berlari? (Ilustrasi foto Pixabay).
DUNIA Ini Allah ciptakan hanyalah sebagai tempat tinggal sementara saja, karena pada waktu tertentu akan mengalami fase kiamat.
Kehidupan dunia ini hanyalah fana belaka, karena kehidupan sesungguhnya di akhirat setelah manusia mengalami mati, kemudian kiamat.
Sementara itu kiamat sendiri sangatlah dahsyat kejadiannya sebagaimana digambarkan di dalam al Quran mau pun hadist Nabi.
Berawal dari ditiupnya sangkakala sebagai penanda datangnya kiamat yang bersifat mengejutkan, kemudian dikuti dengan berbenturannya benda langit.
“Maka apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari itu manusia lari dari saudaranya, dan dari ibu dan bapaknya, dan dari istri dan anak-anaknya.” (QS. ‘Abasa: 33-37)
Langitnya sendiri yang telah Allah ciptakan tujuh lapis itu akan digulung dalam waktu yang sangat cepat.
Bagaikan menggulung lembaran-lembaran keretas. Manusia tidak akan ada yang bisa mencegah akan hal itu, karena merupakan ketentuan dari Allah.
“Apabila matahari digulung, bintang-bintang berjatuhan, dan gunung-gunung dihancurkan.” (QS. At Takwir: 1-3)
Bintang-bintang pun kemudian berjatuhan berserakan, mungkin saja setiap jatuhannya bisa menghajar planet bumi yang ditinggali manusia.
"dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan," (QS. Al Infithaar: 2)
Bumi sendiri digoncangkan dengan goncangan yang sangat dahsyat sehingga menyebabkan penghuninya berlarian pontang-panting, bagaikan anai-anai.
"Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang bertebaran," (QS. Al Qaari´ah: 4)
Gunung yang begitu kokoh dan tingginya ketika manusia melakukan pendakian, maka akan tercerabut dari tempatnya berdiri.
"Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya," (QS. Thaahaa: 105)
Bagaikan bulu-bulu yang berhamburan, kemudian hamburannya kembali jatuh ke bumi, lantas ke manakah manusia hendak berlari.
"dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan." (QS.Al Qaari´ah: 5)
Tentu saja dalam kondisi yang demikian tidak ada tempat untuk berlindung dan mencari perlindungan.
Sementara itu air laut bergolak dan meluap, tentu saja dahsyatnya akan melebihi tsunami yang sering kita saksikan di TV.
“Dan apabila lautan dipanaskan.” (QS. At Takwir: 6)
Serta sebagian tempat yang pernah mengalaminya secara langsung, bagaimana dahsyatnya air laut ketika bencana itu terjadi.
Maka pada hari kiamat, kedahsyatan air laut di atas tsunami tidak hanya berada di suatu daerah tapi merata di seluruh dunia.
Itulah, kiamat kehancuran dan kemusnahan alam semesta yang sengaja Allah ciptakan untuk waktu tertentu saja.
Hingga tibalah pada suatu ketika saat manusia dibangkitkan, mereka keluar dari dalam tanah hanya dengan satu kali teriakan saja.
"Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka tiba-tiba mereka meIihatnya." (QS. Ash Shaaffaat: 19)
Lalu semuanya digiring dan diseru sang penyeru untuk menuju Padang Mahsyar, tidak dan tanpa kecuali semuanya akan menghadap Allah Yang Maha Kuasa.
"Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru* dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja." (QS. Thaahaa: 108)
[*]. Yang dimaksud dengan penyeru di sini ialah malaikat yang memanggil ** (herdi pamungkas berbagai sumber).
Post a Comment for "Kengerian Hari Kiamat, Ketika Langit Digulung, Bintang Bintang Berjatuhan, Mendidihnya Air Laut, Kemanakah Manusia Berlari?"